Investasi masih menjadi solusi untuk memperkuat finansial. Ada banyak jenis investasi yang menjanjikan salah satunya reksadana. Dalam reksadana juga terdapat beberapa jenis dan yang akan dibahas yaitu reksadana pendapatan tetap.
Reksadana pendapatan tetap memiliki resiko yang menengah dan return atau imbal balik yang menjanjikan lebih tinggi dibanding pasar uang karena RDPU (reksadana pasar uang) lebih mengandalkan instrumen yang memiliki return (imbal balik) stabil dan tetap. Dibanding dengan saham, reksadana pendapatan tetap ini masih memiliki resiko yang lebih kecil karena nilainya cenderung tidak berubah secara drastis.
Berikut di bawah keuntungan dan kerugian dari reksadana pendapatan tetap
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Modal investasi tidak tinggi
Di era digital dan kecanggihan teknologi kamu bisa mencoba investasi pendapatan tetap secara online melalui aplikasi. Sebagian platform digital mewajibkan investor menyediakan modal hanya Rp100.000 saja bahkan ada yang dimulai dari Rp10.000. hal ini sangat berpengaruh pada pemula yang ingin coba-coba belajar investasi dari modal yang kecil.
Resiko yang kecil
Reksadana pendapatan tetap dikategorikan sebagai bentuk investasi dengan memiliki resiko yang menegah. Dibandingkan dengan reksadana saham, reksadana pendapatan tetap ini memiliki resiko yang jauh lebih kecil dan berpotensi mendapat keuntungan yang dua kali lipat.
Keuntungan ganda
Saat nilai unit sedang bagus dan kinerja dalam sebuah perusahaan sedang baik, maka keuntungan dari reksadana pendapatan tetap ini bisa berpotensi menghasilkan yang berlipat. Tentunya akan cepat mengalami peningkatan modal awal yang bisa kembali.
Tidak ada jaminan dari pemerintah
Karena bukan merupakan instrumen perbankan dalam pengaturan dana, maka investor perlu menanggung sendiri resiko dari unit yang diambil.
Wanprestasi manajer investasi
Gagalnya manajer investasi dalam pengelolaan dana yang sudah dihimpun ke dalam instrumen reksadana sehingga mengalami kerugian di berbagai pihak termasuk investor.
Turunnya NAB
NAB atau nilai aktivitas bersih terancam nilainya turun bisa disebabkan karena ekonomi atau kinerja perusahaan yang buruk. Dengan turunnya NAB, investor akan mengalami kerugian dari unit yang dia beli.
Resiko likuiditas
Banyaknya investor yang ingin menjual unit sehingga membuat manajer kesulitas dalam menyiapkan dana dan menghambat proses pencairan dana kepada investor.
Di bawah ini tips yang bisa membantu kamu untuk melakukan investasi reksadana pendapatan tetap untuk pemula
Rutinitas
Dalam tiap bulan kamu perlu menyisihkan dana kamu untuk membeli unit, jika ada bonus maka gulirkan kembali dananya untuk membeli produk lagi hingga return yang akan diterima juga besar. Akan tetapi pastikan kembali stabilitas kurva dan tidak asal membeli produk.
Memiliki tujuan investasi
Dengan memiliki tujuan akan memudahkan kamu untuk mendorong diri dalam kekonsistenan dan rutinitas. Reksadana pendapatan tetap merupakan investasi jangka pendek atau menengah. Maka dari itu, kamu bisa menaruh tujuannya untuk 5 tahun mendatang. Seperti keperluan yang diperlukan akan tetapi dalam jangka yang panjang dan tidak mendadak.
Memilih produk yang tepat
Melihat perkembangan produk yang ingin kamu beli dalam waktu setahun kebelakang, apakah stabil atau mengalami peningkatan atau malah selalu mengalami penurunan. Serta pelajari terlebih dahulu kiat-kiat menjadi pemilik modal reksadana pendapatan tetap. Baru langkah selanjutnya kamu bisa memilih produk yang selalu stabil setiap harinya.
Dalam keuntungan dan kerugian serta tips di atas, apakah kamu memiliki ketertarikan untuk mencoba investasi reksadana pendapatan tetap? Saatnya berinvestasi selagi masih usia muda dan produktif.