Redaksiku.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Minggu (22/12/2024) berjanji membalas serangan rudal Houthi Yaman.
Houthi Yaman, grup pemberontak di Yaman, Sabtu (21/12/2024) mengeklaim menembakkan rudal balistik yang melukai 16 orang di kota pusat komersial Israel, Tel Aviv.
“Seperti halnya kami melakukan tindakan dengan kapabilitas melawan lengan teroris dari poros kejahatan Iran, maka kami akan melakukan tindakan melawan Houthi… dengan kekuatan, tekad, dan kecanggihan,” kata Netanyahu di dalam video, dikutip dari kantor berita AFP.
Netanyahu turut mengakui pertolongan Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan, Israel tidak sendirian di dalam perang melawan Houthi. “AS, serta negara-negara lain, memandang Houthi sebagai ancaman tak hanya bagi pengiriman internasional—tetapi masuk bagi tatanan internasional,” lanjut Netanyahu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada awal pekan lalu, Netanyahu mengancam Houthi akan menjamin akibat amat besar atas serangannya ke Israel. “Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar Al) Assad di Suriah, Houthi nyaris menjadi lengan terakhir poros kejahatan Iran,” ucapnya.

“Mereka tengah mencaritahu, dan akan mendapatinya, dengan langkah sukar bahwa siapa pun yang menyakiti Israel… akan menjamin akibat amat besar.”
Serangan terhadap Tel Aviv adalah yang kali ke-2 dilakukan Houthi ke Israel pekan ini, dan dari lebih dari satu gempuran sejak perang di Gaza pecah. Houthi yang mendapat dukungan Iran mengatakan, mereka melakukan tindakan sebagai solidaritas dengan Hamas kala perang melawan Israel di Gaza berkecamuk sejak 7 Oktober 2023
Israel di awalnya menyerang Houthi di Yaman, Menyerang pelabuhan dan layanan energi. Serangan teranyar Israel terhadap Houthi terjadi Kamis (19/12/2024), dikala pesawat tempur Israel menyerang Sana’a untuk kali pertama.
Selain melawan Hamas, Israel bermaksud memerangi kelompok-kelompok yang mendapat dukungan Iran di kawasan sejak dimulainya perang Gaza, Houthi di Yaman dan perang besar-besaran melawan Hizbullah di Lebanon.
Peperangan selanjutnya menewaskan lebih dari satu pemimpin Hamas dan Hizbullah, dalang serangan 7 Oktober, yaitu pemimpin Hamas Yahya Sinwar, serta komandan-komandan Iran.
Israel turut membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, sedangkan pendahulu Sinwar, yaitu Ismail Haniyeh, tewas di dalam serangan di Teheran yang dikira dilakukan Israel.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channels
Penulis : Redaksiku
Editor : Redaksiku
Sumber Berita: Redaksiku