Investasi merupakan cara seseorang untuk mengatur finansial dan menghindari terjadinya inflasi keuangan. Jika menaruh uang di bank, tiap bulan uang akan terkuras dan lama-lama akan habis.
Dengan itu, harapan dari invertasi ini adalah untuk penyimpanan jangka pendek maupun jangka panjang yang sifatnya bertambah, tidak berkurang. Investasi perlu ditanamkan dipelajari sedini mungkin, apalagi untuk kamu yang masih usia muda, aktif, dan produktif.
Banyak produk investasi yang bisa diakses oleh siapapun, sepeti saham, obligasi, deposito, emas atau logam mulia, properti, asuransi, serta reksadana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Reksadana merupakan pemodal yang modalnya kecil atau pemodal yang tidak memiliki keahlian untuk menghitung resiko investasi mereka. Buat para inverstor pemula, reksadana sangat cocok karena dengan modal kecil saja mereka bisa melakukan investasi. Reksadana ini dikhususkan untuk orang yang tertarik investasi tetapi tidak mau terlalu mengambil resiko atau hanya sebagai penyimpanan dana darurat.
Cara kerja dari reksadana yaitu kamu hanya perlu membeli atau menyetor uang kepada pihak investasi setelah itu anda hanya perlu mengamati pergerakan dan perkembangannya sambil menambah dana jika dirasa pergerakannya terus berkembang. Seperti halnya menabung, tetapi jumlah dananya berpotensi meningkat. Itulah sebabnya reksadana sangat cocok untuk investor pemula.
Keuntungan dari investasi reksadana yaitu bisa dilakukan dengan modal yang kecil dapat melakukan diverifikasi dalam efek sehingga meminimalisir resiko. Reksadana juga membantu pemilik modal melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham terbaik untuk dibeli bukanlah hal yang mudah dan perlu keahlian terhadap bidang tersebut. Melakukan investasi reksadana juga mengefisien waktu karena dikelola oleh manajer investasi profesional jadi tidak perlu repot untuk menantau kinerja investasinya. Dengan resiko kecil dan return yang berpotensi besar, reksadana juga dilakukan dalam kanal online, apalagi di era digital yang semua dilakukan serba online. Kamu dapat memantau investasi dimana pun dan kapanpun.
Selain halnya terdapat manfaat, terdapat juga resiko yang bisa dialami seorang pemilik modal seperti berkurangnya nilai unit yang disebabkan karena perusahaan memiliki kinerja buruk atau karena hal lainnya, selanjutnya resiko likuiditas akibat banyaknya investor yang mau menjual unit dan menjadikan manajer investasi kesulitan dalam menyediakan dana.
Sudah mengetahui definisi dan keuntungannya, berikut jenis-jenis investasi reksadana yang bisa kamu coba saat baru terjun ke dunia per-investasi-an
Reksadana Pasar Uang
Reksadana ini memiliki resiko yang sangat kecil dengan erturn yang stabil dan tetap. Biasanya reksadana pasar uang dipakai untuk menjaga pemeliharaan modal dan menjaga likuiditas. Bisa dilakukan dalam tempo satu tahun.
Reksadana Pendapatan Tetap
Investasi jenis ini memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dari pasar uang, disebut resiko menengah. Akan tetapi return atau imbalan baliknya juga lebih tinggi dan berpotensi keuntungan ganda. Tujuan dari reksadana jenis ini untuk mendapatkan return yang stabil. Dilakukan dalam tempo anara satu hingga dua tahun.
Reksadana Saham
jenis reksadana yang ini memiliki tingkat resiko yang jauh lebih tinggi dibanding dengan kedua di atas dengan bentuk efek bersifat ekuitas. Karena resikonya tinggi, maka imbalan baliknya berpotensi tinggi juga. Akan tetapi, jika terdapat penurunan nilai, maka semakin tinggi juga berkurangnya.
Dari ketiga jenis reksadana di atas, bagi kamu para pemula yang tidak ingin terlalu mengambil resiko, mulailah dari reksadana pasar uang karena sifatnya cenderung tetap dan stabil. Jika kamu orangnya berani mengambil resiko tinggi dan ingin cepat mengalami return yang tinggi, kamu bisa membeli reksadana saham.