Redaksiku.com – Erupsi Gunung Lewotobi laki laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengakibatkan 10 orang tewas dan 53 lainnya luka-luka. Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT termasuk mencatat sebanyak 2.384 rumah rusak.
“Jadi, tersedia 10 korban jiwa, laki-laki 4 dan perempuan 6 orang. Korban luka-luka tersedia 53 orang dari beragam desa,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur NTT Andriko Noto Susanto seusai sidang paripurna di DPRD NTT, Senin (4/11/2024).
Andriko membeberkan ribuan rumah yang rusak itu tersebar di delapan desa. Selain itu, beragam fasilitas umum, termasuk gedung sekolah termasuk rusak.
“Ada TK/PAUD 18 unit, SD satu unit, SMP tiga unit, dan SMA/SMK tiga unit,” urai Andriko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selain itu asrama tiga unit, kapela tiga unit, koperasi dua unit, bank dua unit, yaitu Bank BRI dan Bank NTT, Kantor Pos, Koramil, dan Polsek,” lanjutnya.
Andriko mengatakan Pj Bupati Flores Timur Sulastri H Rasyid saat ini sudah menambah standing bencana menjadi tanggap darurat dari sebelumnya siaga darurat.
Status tanggap darurat ini berlaku sepanjang 58 hari ke depan. Namun, standing ini dapat diperpanjang jikalau bencana tetap konsisten berlangsung.
“Status tanggap darurat yang berlaku sepanjang 58 hari termasuk sejak tanggal 4 November hingga 31 Desember 2024. Apabila era tanggap darurat sepanjang tiga bulan tidak cukup, maka kami dapat lanjutkan standing tanggap darurat berikutnya,” tandas Andriko.
Gunung Lewotobi laki laki meletus Minggu (3/11/2024) malam. Suasana mencekam menyelimuti Desa Dulipali, salah satu desa yang terdampak parah. Di sedang kegelapan akibat listrik padam, warga terkejut oleh nada benda keras yang jatuh menembus atap rumah mereka.
“Ada yang minta tolong. Batu jatuh tembus keramik. Batu tidak kelihatan, namun apinya menyala dari bawah. Mau lari bagaimana. Tidak jelas mau lari ke mana,” ujar warga setempat, Anis Soge (59), Senin.
Situasi makin lama mencekam disaat kilat dan guntur menyambar dari arah Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Tiba-tiba gunung meledak. Kami bangun, lihat layaknya orang dobrak pintu dan jendela. Kami raba-raba, cari senter,” tutur salah seorang warga, Oa Sogen.
Pada pagi hari, sisa-sisa bencana keluar jelas. Punggung Gunung Lewotobi laki laki yang pada awalnya hijau beralih tandus akibat terjangan lava. Pantauan redaksiku tunjukkan puluhan rumah hangus terbakar dan sebagian roboh. Tidak cuma rumah warga, sejumlah sekolah termasuk hancur oleh letusan dan lava panas.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels