Redaksiku.com – Lima siswi di Jakarta menyebabkan konten video yang berisi candaan pada Palestina.
Aksi mereka beroleh kecaman, berujung permintaan maaf dan penyesalan kelima siswi tersebut.
Dalam video yang diamati pada Rabu (12/6), terlihat tidak benar satu siswi yang masih ABG memegang tulang ayam goreng sambil bercanda menyebut ‘tulang anak Palestina’.
“Tulang anak Palestina,” ucap tidak benar satu ABG itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian tidak benar satu kawannya ikut menimpali, sambil mencocol saus. “Darah anak Palestina,” timpal ABG lainnya. Terlihat mereka mengatakan hal berikut sambil tertawa.
Disdik DKI Jakarta Kecam
Menyikapi hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengecam tingkah laku sekumpulan siswi itu. Disdik juga meminta para remaja dan orang tuanya meminta maaf.
“Kami mengecam tingkah laku berikut didalam video dan sudah memanggil yang bersangkutan dan keluarganya untuk minta maaf,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI, Budi Awaludin, selagi dihubungi.
Budi menyebut juga bahwa ia dapat memanggil remaja yang terlibat didalam video tersebut. Ia mengaku pihaknya sudah mengantongi knowledge dari siswa tersebut.
“Jadi kan ini ternyata sebetulnya SMP, yang lain juga ada kan gitu. Nah, kita nanti cobalah fasilitasi memanggil mereka Disdik dan juga dapat minta agar mereka juga minta maaf layaknya itu,” ujarnya.
Sekolah Buka Suara
SMPN 216 Jakarta dikaitkan dengan video kelima orang siswi bercanda soal Palestina di sebuah restoran makanan cepat saji. Pihak sekolah buka suara berkenaan hal tersebut.
Melalui fasilitas sosialnya, SMPN 216 Jakarta memberikan klarifikasi. SMPN 216 memperlihatkan kelima remaja berikut bukan siswi mereka.
“Kejadian berikut terjadi di luar jam sekolah pada hari Minggu siang, 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji. 4 orang yang berada didalam video berikut bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta,” tulis SMPN 216 lewat Instagram-nya dilihat, Selasa (11/6).
Pihak sekolah menyebutkan para remaja itu direkam oleh tidak benar satu siswi mereka. Disebutkan bahwa lima remaja didalam video berikut teman tidak benar satu siswi tersebut.
“Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun Insta Story berikut merupakan tidak benar satu peserta didik kelas IX SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka,” ujarnya.
SMPN 216 mengecap moment tersebut. Kelima siswi itu juga sudah dipanggil dan diminta untuk mengklarifikasi serta menyampaikan permintaan maaf.
“Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar, kita dari pihak sekolah benar-benar menyayangkan dan mengecam tingkah laku didalam video tersebut,” ucapnya.
“Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk menyebabkan klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang terasa dirugikan atas kelakuan yang dilakukan. Kami pihak sekolah selamanya mengajarkan dan menghormati tinggi sikap toleransi,” imbuhnya.
5 Siswi Minta Maaf
Lima siswi itu lantas meminta maaf lewat video. Dilihat detikcom, video permintaan maaf itu diunggah pada Selasa (11/6) malam. Kelima remaja yang berada di video viral di awalnya itu bergantian mengucapkan permintaan maaf didalam video yang baru dirilis kemarin.
“Saya di sini untuk meminta maaf kepada semua penduduk atas tindakan tidak terpuji yang saya lakukan, saya benar-benar tidak bermaksud untuk menghina, lebih-lebih melecehkan suatu pihak tertentu, saya juga benar-benar tidak bermaksud untuk mendokumentasikan suatu perihal spontan dan lantas saya mempostingnya di akun fasilitas sosial,” kata tidak benar satu ABG tersebut, diamati di YouTube Lima Sekawan, Rabu (12/6).
Salah satu siswi yang meminta maaf adalah yang memposting video berikut di fasilitas sosial. Ia mengaku menyesal dan meminta agar masalah berikut cepat selesai dan dimaafkan.
“Saya paham perihal ini merugikan banyak orang, saya benar-benar menyesal, saya benar-benar terasa salah, saya meminta untuk semua ini cepat selesai dan dimaafkan. Saya selaku memposting video berikut benar-benar memohon maaf dan saya dapat berupaya jadi spesial yang lebih baik dan tidak dapat ulangi kekeliruan yang sama,” katanya.
Remaja lainnya juga meminta maaf kepada masyarakat. ABG berikut secara bergantian berjanji tidak dapat laksanakan kekeliruan yang sama.
“Melalui video ini, saya mengidamkan mengaku kekeliruan saya dan meminta maaf atas kelakuan saya yang sudah menyakiti beberapa orang. Saya paham bahwa perlakuan saya sudah terlewat batas oleh dikarenakan itu saya berjanji tidak dapat laksanakan kekeliruan yang sama,” katanya.
“Sekali lagi saya meminta maaf sebesar-besarnya atas nama spesial dan juga teman,” lanjutnya.
5 Siswi Menyesal
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menyebut orang tua para siswi itu ikut menyampaikan permintaan maaf atas moment itu. Lebih lagi, aksi itu mendapat kecaman dari publik dan sejumlah pihak terkait.
“Kami atas nama orang tua siswa, ya berkenaan video yang viral tempo hari dan juga atas nama siswa-siswa, mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas perihal video yang viral dan menyinggung penduduk Indonesia,” kata Budi didalam jumpa pers di kantornya, Rabu (12/6).
“Oleh karenanya, kita atas nama orang tua dan siswa mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya,” tambah dia.
Budi mengatakan para pelajar itu tak miliki maksud khusus. Mereka mengaku tidak sengaja dan hanya bercanda. “Kalau lihat dari apa yang mereka sampaikan, itu tidak sengaja. Anak-anak kan biasa bercanda, ya. Nah, hanya sebetulnya dikarenakan kondisi terekam, ter-record, dan kelanjutannya tersebar,” paham Budi.
“Mereka sangat-sangat menyesali kondisi yang sudah terjadi. Jadi kondisinya sebetulnya mereka tidak sengaja terucap secara layaknya itu. Jadi ini sebetulnya bercandaan saja,” imbuh dia.
Lebih lanjut Budi menyebutkan penyesalan terlihat dari sikap para pelajar selagi pihaknya meminta keterangan. Mereka, kata Budi, sampai menangis dan terlihat ketakutan.
“Jadi mereka sangat-sangat menyesali. Kami juga memanggil mereka dan mereka benar-benar menyesali apa yang sudah terjadi. Dan mereka sempat nangis semua, didalam kondisi yang ketakutan, dan mereka memohon kepada kita agar dibantu berkenaan hal ini. Jadi mereka benar-benar menyesali kondisi ini,” pungkas dia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya