Hal ini bukan masalah, Bu. Perhatikan saja anak agar tetap aman, ya.
4. Mudah terbangun tengah malam karena alasan yang tidak jelas
Sebenarnya, bayi itu sangat suka tidur. Setelah menghabiskan waktu tidur sepanjang hari di dalam kandungan, begitu lahir, bayi sangat suka tidur. Jika bayi mudah terbangun atau sulit tidur, berarti ada masalah yang berusaha untuk dia sampaikan, Bu. Alasan yang paling sering untuk bayi sehat adalah popok yang tidak nyaman dan kurang kalori dalam makan malamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Popok yang tidak nyaman di kulit akan membuat anak gelisah. Karena tidak bisa mengungkapkan perasaannya, anak hanya akan menangis rewel sepanjang malam.
Kurang kalori dalam asupan makanan anak juga bisa membuat perut anak menjadi dingin. Anak yang terus tumbuh juga membutuhkan asupan kalori yang lebih banyak, apalagi jika anak memiliki kegiatan yang lebih banyak pada hari itu. Bukan tidak mungkin anak akan menjadi kelaparan pada tengah malam. Rasa lapar ini membuat anak jadi tidak bisa tidur, Bu.
Yang bisa Ibu lakukan adalah memberi anak makan sebelum tidur jika anak rewel karena lapar. Ibu juga bisa menawarkan butter atau mentega dan susu sebelum anak tidur untuk membuat tidur anak menjadi lebih baik.
Jangan lupa untuk membersihkan mulut dan gigi anak sebelum tidur ya, Bu. Walau hanya susu formula yang diberikan pada anak sebelum tidur, tetap harus dibersihkan karena kandungan gula pada susu formula bisa merusak gigi anak.
Jika anak Ibu sering menangis saat bangun tidur tanpa alasan yang jelas, cek di sini, ya.
5. Tidak bisa tidur sama sekali dan biasanya rewel
Rasa sakit pada tubuh anak bisa menjadi penyebab rewelnya anak pada malam hari. Jika memang anak tidak dalam keadaan demam, kelelahan, atau mengalami penyakit lain, cobalah lihat bagian telinga anak. Biasanya anak yang mengalami infeksi telinga menjadi lebih sulit tidur. Anak yang memiliki masalah pernapasan juga mengalami masalah tidur, Bu.
Penyebab terbesar masalah infeksi telinga dan pernapasan anak adalah asap dari rokok, pembakaran sampah, obat nyamuk bakar, masakan, hingga asap kendaraan bermotor. Biasanya, anak tidak akan menunjukkan tanda sakit karena penumpukannya terjadi selama berbulan-bulan dulu sebelum akhirnya anak menunjukkan tanda kalau ada masalah dalam tubuhnya. Bukan hanya mengakibatkan silent disease pada bayi dan anak saja, asap ini juga bisa membuat berat badan dan tinggi anak jadi sulit bertambah.
6. Mengorok saat tidur
Jangan sepelekan dan jangan anggap lucu suara anak yang mengorok ya, Bu, Jangan juga anggap anak imut kalau tidur dengan mulut terbuka. Bisa jadi anak sedang mengalami masalah pernapasan serius. Saking seriusnya, banyak dokter anak yang mengaitkan hal ini dengan SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome atau kematian mendadak pada bayi.
Jika anak Ibu mengalami tidur yang seperti ini, segera bawa ke dokter spesialis anak atau spesialis THT untuk mendapatkan penjelasan yang lebih baik.
7. Ketakutan saat ditinggal orang tua untuk tidur sendiri
Tidak semua anak bisa ditinggalkan tidur sendiri. Ada anak yang begitu lengket dengan kedua orang tuanya sampai memiliki masalah dengan kesendirian. Hal ini bukan berarti anak Ibu manja dan kolokan sampai dewasa, ya. Bisa jadi ini terkait dengan kondisi psikologis Ibu saat sedang hamil dulu.
Hal ini bisa diselesaikan dengan terus menemani anak, Bu. Terus berada di sisi anak pada saat dia tidur. Secara perlahan, biarkan anak bermain sendirian di siang hari. Tinggalkan anak dengan jarak beberapa meter. Biarkan anak tetap melihat Ibu. Hitung berapa lama anak bertahan tanpa Ibu di dekatnya. Tambah durasi ini secara berkala agar anak bisa lebih lama ditinggal sendirian.
Jangan pernah memaksa anak untuk tidur sendiri jika anak belum bisa ya, Bu. Jangan biarkan anak menangis dalam tidurnya karena pernapasan yang terganggu ketika anak menangis bisa berakibat fatal.
Ternyata, masalah dalam tidur bayi dan anak bisa mengarahkan kita pada masalah kesehatan yang lebih parah, ya?
Dengan begini, sangat penting sebenarnya bagi orang tua untuk memiliki dokter spesialis anak yang benar-benar bisa berkomunikasi dengan baik agar orang tua bisa menanyakan semua keluhan yang dirasakan pada anaknya. Semakin cepat ditangani kondisi anak akan semakin mudah untuk mendapatkan solusinya.
Salam sehat. Ya, Bu!
***
Halaman : 1 2