Atlet sepak bola menjadi sorotan utama dalam perkembangan dunia sepak bola Indonesia setelah Komisi XIII DPR RI menyetujui permohonan pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia.
Adapun tiga pemain sepak bola asal Belanda, yang telah disetujui untuk naturalisasi itu adalah Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx, dan Ole Lennard ter Haar Romenij.
Langkah ini diambil dengan tujuan untuk memperkuat tim nasional Indonesia, khususnya Timnas U-20, yang tengah bersiap menghadapi kompetisi internasional.
Kehadiran tiga atlet sepak bola ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan performa timnas Indonesia di pentas sepak bola dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan Naturalisasi Atlet Sepak Bola Belanda

Pemberian kewarganegaraan kepada atlet sepak bola asing bukanlah hal yang baru di dunia sepak bola internasional, termasuk di Indonesia.
Komisi XIII DPR RI memberikan dukungan penuh terhadap keputusan ini dengan mempertimbangkan kebutuhan untuk memperkuat posisi penyerang timnas Indonesia, yang dianggap masih kekurangan pemain berkualitas.
Dengan adanya pemain-pemain baru ini, diharapkan timnas Indonesia dapat menunjukkan perkembangan yang pesat dan semakin kompetitif di tingkat global.
Keputusan tersebut juga disambut positif oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, yang mengapresiasi dukungan dari Komisi XIII DPR RI.
Ia menegaskan bahwa naturalisasi atlet sepak bola ini merupakan langkah strategis untuk mendukung persiapan Indonesia dalam ajang-ajang internasional, termasuk kualifikasi Piala Dunia.
Namun, Dito juga menambahkan bahwa langkah ini hanya bagian dari upaya jangka pendek, sementara pemerintah tetap fokus pada pengembangan talenta muda yang ada di seluruh daerah Indonesia.
Naturalisasi atlet sepak bola asal Belanda ini dilakukan sebagai bagian dari langkah strategis untuk memperkuat timnas Indonesia, terutama Timnas U-20, yang saat ini memerlukan penyerang berkualitas.
Tanggapan Ketua Komisi XIII DPR RI, Dewi Asmara
Ketua Komisi XIII DPR RI, Dewi Asmara, dalam rapat yang digelar pada Senin, 3 Februari 2025, mengungkapkan bahwa pemberian kewarganegaraan ini telah disetujui sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing timnas Indonesia di ajang internasional.
Dalam hal ini, kekurangan di lini serang menjadi salah satu pertimbangan utama dalam keputusan untuk menaturalisasi tiga pemain asing tersebut.
Para atlet sepak bola asal Belanda ini diharapkan dapat mengisi posisi yang selama ini kurang maksimal, khususnya di sektor penyerang.
Dengan pengalaman dan keterampilan yang mereka miliki, timnas Indonesia akan lebih memiliki variasi dalam menyerang dan lebih siap untuk menghadapi lawan-lawan berat di level internasional.
Menurut Sumardji, anggota Exco PSSI, kehadiran pemain-pemain ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan timnas, terlebih dalam menghadapi kompetisi besar seperti kualifikasi Piala Dunia.
Selain itu, proses naturalisasi ini bukan hanya mengenai penambahan kualitas pemain, tetapi juga untuk memastikan bahwa timnas Indonesia bisa bersaing lebih baik dengan negara-negara lain yang memiliki kualitas sepak bola yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, keberadaan atlet sepak bola ini menjadi bagian dari rencana besar untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan sepak bola yang dihormati di dunia.
Dukungan Pemerintah Terhadap Pengembangan Sepak Bola Indonesia
Pemberian kewarganegaraan kepada atlet sepak bola ini tidak hanya dilihat sebagai upaya jangka pendek, tetapi juga sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk memperkuat ekosistem sepak bola Indonesia.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya naturalisasi ini sebagai strategi menengah dan pendek dalam menghadapi kualifikasi Piala Dunia.
Namun, ia juga menegaskan bahwa pemerintah memiliki fokus yang lebih besar pada pengembangan talenta muda melalui sistem pembinaan usia dini yang terstruktur.
“Pemerintah bersama dengan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) akan terus mengembangkan pembinaan usia muda dan talent scouting di seluruh daerah,” ujar Dito.
Langkah ini diharapkan dapat memperbanyak bibit-bibit pesepak bola berbakat di Indonesia yang dapat menggantikan peran pemain asing di masa depan.
Seiring berjalannya waktu, Indonesia berharap dapat mengandalkan talenta lokal yang tidak kalah kualitasnya dibandingkan dengan pemain internasional.
Keputusan untuk menaturalisasi atlet sepak bola ini tentunya membawa harapan besar bagi sepak bola Indonesia.
Dengan penambahan pemain berkualitas di lini depan, timnas Indonesia diharapkan dapat tampil lebih baik di kompetisi internasional dan menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Meskipun demikian, tantangan terbesar bagi timnas adalah bagaimana mengintegrasikan pemain-pemain naturalisasi ini dengan pemain lokal yang sudah ada di timnas.
Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa proses pembinaan usia muda dan talent scouting berjalan lancar sehingga di masa depan Indonesia tidak lagi bergantung pada pemain asing.
Halaman : 1 2 Selanjutnya