Novel : Bertahan di Atas Luka Part 35

- Penulis

Sabtu, 23 November 2024 - 09:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Novel : Bertahan di Atas Luka Part 35

Bayu Ramadhan.

Tiga hari setelah pembicaraanku terakhir dengan Amira, ia mengirimkan pesan tentang kepulangannya. Sepertinya kebahagiaanku masih harus tertunda. Aku tercenung membaca kalimat demi kalimat yang ia tulis. Kalimat-kalimat yang membuat nyawaku terasa melayang meninggalkan tubuh. Kubaca kembali pesan itu berkali-kali, berharap Amira salah mengetik.

Akan tetapi, pesan itu tidak berubah. Hatiku terasa hampa, kuusap wajah dengan kasar. Ada rasa kecewa yang sangat dalam menguasai jiwaku, kecewa yang lama kelamaan berubah menjadi amarah. Marah pada diri sendiri, marah pada perempuan yang telah menorehkan luka di hatiku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kubaca sekali lagi pesan Amira:

Maafkan aku, Mas. Aku sudah berpikir masak-masak dan mempertimbangkan semuanya. Untuk sementara ini, aku memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta, sampai aku yakin akan pernikahan kita, sampai aku yakin kalau kamu benar-benar mau mengubah semua sifatmu. Aku juga akan berusaha untuk mengubah sifat jelekku, makanya aku butuh waktu. Sekali lagi maafkan aku.  Semoga Allah segera memberikan jalan keluar untuk masalah ini. Terima kasih sudah berusaha berubah dan mempertahankan pernikahan kita.  Jangan berhenti berusaha, ya.  Jaga kesehatan.

Rasanya aku ingin berteriak dan melemparkan semua benda yang ada di rumah. Lalu aku ingat kata-kata Ustaz Faruq. Setan akan merasa senang bisa mempermainkan seorang manusia yang sedang marah. Oleh karena itu, aku langsung mengucapkan istighfar berkali-kali lalu duduk dan mengatur napas. Semuanya belum berakhir, Amira hanya membutuhkan waktu untuk menyendiri.  Ia pasti sudah melihat perubahanku, tapi masih ingin memastikan apakah aku sungguh-sungguh.

Setelah merenung beberapa saat, aku menjadi lebih tenang. Aku yakin Amira akan kembali padaku.  Bukankah niat untuk berbuat baik selalu berat godaannya? Allah mungkin ingin menguji kesungguhanku.  Aku tidak boleh menyerah dan harus tetap mendapatkan Amira. Sekarang, apa yang harus kulakukan?  Apakah aku harus pulang ke Indonesia dan menanyakan langsung apa yang sebenarnya terjadi? Namun, aku baru saja mengambil jatah cuti dan tidak mungkin minta izin lagi. Aku menjambak rambut sambil berteriak putus asa.

Ya Allah, apa yang harus kulakukan? Aku segera berwudu dan melaksanakan salat sunah, sekedar untuk menenangkan hati. Biarlah Amira di Jakarta, sampai aku mendapatkan jalan keluar untuk menyusulnya. Hari-hari kujalani dengan kesendirian. Beberapa kali aku mencoba menghubungi Amira, tetapi sambutannya datar saja, bahkan terkesan basa basi. Aku masih mencoba untuk bersabar dan terus berdoa mohon petunjuk Allah.

Baca Juga:  Novel : Bertahan di Atas Luka Part-7

Akhirnya, tanpa disangka-sangka Allah kabulkan doaku. Kantor memintaku melakukan perjalanan bisnis ke Indonesia untuk mengecek kemungkinan membuka sebuah restoran timur tengah di Jakarta. Pimpinanku yang orang Saudi melihat prospek yang menjanjikan di sana berdasarkan riset—bahwa banyak orang Indonesia pada saat umrah menyukai masakan Arab. Beliau memintaku untuk bertanggung jawab mengelola restoran itu: dari mulai melakukan survei, mencari lokasi yang cocok, menentukan target pasar, membuat usulan rencana yang lengkap, hingga melakukan rencana pemasaran.

“Bayu, apa Anda ingat rencana saya untuk membuka restoran di Jakarta? Saya pernah bicara tentang ini beberapa waktu yang lalu.  Do you remember? What do you think?” tanya Bapak Abdurrahman dalam Bahasa Inggris ketika ia memanggilku ke ruangannya siang itu. Kami memang terbiasa menggunakan Bahasa Inggris bercampur Arab untuk berkomunikasi.

Aku mengerutkan kening, berusaha mengingat percakapan kami tentang rencana CEO Saudi itu untuk merambah bisnis kuliner di Jakarta. Aku tersenyum. Betul, beliau memang pernah menyatakan keinginannya bahwa suatu saat nanti akan membuka restoran bernuansa timur tengah.

“Iya, saya ingat. That’s good idea, Sir. Memang sekarang banyak orang Indonesia yang mulai menyukai makanan timur tengah karena pengalaman mereka saat umrah. Tapi perusahaan Anda ini kan bukan bergerak di bidang makanan?” tanyaku sedikit heran.

“Justru itu, saya memang ingin merambah ke dunia kuliner, sekaligus memperluas jangkauan bisnis saya. Nah, saya lihat saat umrah kemarin, banyak sekali orang Indonesia yang suka makanan Arab seperti: ayam Al-Baik, shawarma, kebab, dan nasi arab. Lalu saya berpikir, tidak ada salahnya mencoba membuka restoran di Jakarta.”

“Kalau Anda sudah melakukan survei dan yakin kalau persentase kemungkinan berhasilnya besar, yah, tidak ada salahnya dicoba, Pak. Saya dukung sekali.”

“Justru saya butuh orang untuk melakukan survei, riset, dan semua persiapannya. Untuk itu saya panggil kamu ke sini. Kamu lahir dan lama di Jakarta, kamu tahu sekali profil penduduk di sana, apa kamu bersedia?”

Aku tercengang.

“Saya?” tanyaku tak percaya.

Abdurrahman mengangguk.

“Saya kan orang keuangan, Pak. Saya tidak punya pengalaman sama sekali di bidang kuliner. Apa Anda yakin saya mampu?”

“Insyaallah, saya percaya kamu bisa. Kamu memang orang keuangan, jadi terbiasa berpikir kritis dan logis. Cocok. Apalagi kamu suka memasak dan bisnis. Nah,apalagi?”

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024
Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )
Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)
Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 17:40 WIB

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024

Senin, 20 Januari 2025 - 10:32 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )

Senin, 20 Januari 2025 - 10:31 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Berita Terbaru