Terlihat Amora yang mulai berfikir, “Museum Louvre. Ehh, ngga jadi, jangan ke Museum Louvre dulu.”
“Kenapa?”
“Jauh jaraknya dari tempat beli kainnya, takut keburu malam. Ke tempat yang ada di dekat beli kainnya itu aja deh, ke museumnya Selasa aja” jawab Amora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Daren mengangguk-anggukkan kepalanya, “Ouii.”
Mendengar itu Amora sedikit terkejut, “Ohh, mainnya pakai bahasa Prancis nihh” ucap Amora.
Melihat tingkah Amora seperti itu membuat Daren mengeluarkan sedikit suara tawanya seraya berkata dengan bahasa Prancis, “Tu es très drôle” ucap Daren yang setelah itu kembali memasang wajah datar.
“Ihh, mentang-mentang aku cuma bisa ngomong oui, merci sama désolé aja kamu ngomong panjang kayak gitu. Biar apa?, biar aku ngga tau artinya?, sengaja banget” ucap Amora yang terus saja mengomel dengan pipinya yang mulai menggembung karena marah.
Bukan menjawab, Daren malah menahan tawa dan berakhir tersenyum karena melihat pemandangan dan sikap dari Amora yang jarang-jarang bisa dia lihat ini.
“Aku juga ngga bisa banyak-banyak loh, Raa. Itu kan pendek, jadi aku bisa” ucap Daren setelah beberapa detik melihat Amora yang hanya diam dengan kedua tangan yang dia silangkan di depan dadanya.
“Sama ajaa.”
Daren lagi-lagi hanya bisa tersenyum, rasanya dia ingin sekali mencubit pipi yang sangat gembul dan lembut seperti roti itu.
Bersambung……….
https://www.redaksiku.com/novel-choose-happiness-part-14/