Novel : Choose Happiness (Part 23)
Bab. 23 Menghindar Lagi?
Di sore menjelang malam terlihat Fara yang tengah membuka pintu apartemennya, “Moraa, ayo sini masuk” ucap Fara menyambut Amora.
Lalu Fara pun meraih tangan Amora dan menarik perempuan itu untuk masuk ke dalam apartemennya, “Udah, anggap aja kayak rumah sendiri.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Amora sedikit tertawa saat mendengar itu, “Iyaa, maaf ya jadi ngerepotin” ucap Amora yang lalu duduk di sofa yang sama seperti Fara.
“Alaah, ngerepotin apaan sih?. Gue malah seneng lo ada di sini, jadi ngga kesepian deh gue” jawab Fara.
“Lo lagi ada kerjaan ya makanya tinggal di apart?” tanya Amora.
“Iyaa. Udah ngga usah ngalihin fokus gue. Ada apa?, lagi ada masalah sama Daren?” tanya Fara yang kini membuat Amora sedikit terkejut.
Amora sudah menduga bahwa sahabatnya itu pasti akan menanyakan hal ini, maka dari itu tadinya dia ingin mengalihkan topik agar dugaannya itu tidak benar terjadi.
Dengan menggaruk tengkuk lehernya yang sebenarnya tidak gatal, Amora mulai menjawab dengan kekehan kecil hingga membuat Fara mengerutkan dahinya, “Hehehe, ngga ada kok, Far. Gue sama Suami gue baik-baik aja.”
“Ngga, Morr, lo bohong ke gue. Jujur aja, gue bakal dengerin semua masalah lo. Lo ngga mungkin bisa nanggung masalah lo sendirian kayak gini” ujar Fara memberikan perhatian kepada Amora.
“Ngga ada masalah yang besar kok, Faar. Gue cuma ada sedikit perselisihan aja sama Daren, makanya gue putusin buat ngehindar dari dia, sampai dia sadar sama kesalahannya” jawab Amora, berbohong.
Itu semua Amora lakukan agar Fara tidak mengetahui rencananya yang mungkin cukup gila ini. Tapi dia melakukan ini hanya untuk suatu hal yang sangat dia cari-cari dari dahulu.
“Ya udah, gue ambilin minum dulu. Lo udah terserah mau ngapain, tapi kayanya habis ini Indira ke sini” ujar Fara yang lalu beranjak dari sofa itu.
“Ngapain anak itu ke sini?” tanya Amora yang penasaran.
“Kalau gue di apart dia sering banget main ke sini. Kalau ngga diajak keluar sama Raffi sihh” jawab Fara seraya berjalan menuju dapurnya berada.
Mendengar itu Amora pun mengangguk-angukkan kepalanya, “Ohh, gue pesen makanan fast food aja ya, Far?. Sama gue suruh Sherly ke sini kalau dia bisa.”
“Iya-iya, biar makin seru ada dua anak itu” jawab Fara dengan sedikit menaikkan nada bicaranya karena jaraknya dengan Amora tidak dekat.
Setelah itu Amora pun mengambil handphone-Nya dari totebag-Nya dan langsung menghubungi kedua sahabatnya yang lain agar datang ke apartemen Fara.
Selesai meng-approve kedua sahabatnya itu, Amora pun memesan beberapa fast food yang sangat dia dan sahabat-sahabatnya sukai.
Di malam harinya terlihat mobil Daren yang baru saja berhenti di garasi rumahnya yang awalnya kosong, “Loh, Amora belum pulang?” ujar Daren ketika melihat mobil Amora tidak ada di dalam garasi rumahnya itu.
Dengan cepat Daren pun mengambil handphone-Nya dan langsung menghubungi Istrinya itu. Tapi hasilnya nihil, Amora tidak berhasil dihubungi oleh Daren.
Karena pikiran Daren semakin ke mana-mana, laki-laki itu pun memutuskan untuk masuk terlebih dahulu memeriksa apakah Istrinya benar-benar tidak ada di rumah.
Dan benar, Daren tidak berhasil menemukan Amora di setiap sudut rumah mereka itu, “Amoraa, kamu ada di mana sih?” tanya Daren yang terlihat sudah sangat frustasi sembari terus menelfon nomor Amora.
Beberapa menit kemudian Daren baru sadar bahwa nomornya lagi-lagi diblokir oleh Amora, melihat itu Daren semakin frustasi. Dia pun memasukkan benda pipih itu ke dalam saku jasnya sebelum beranjak pergi lagi dari rumahnya itu.
Di sisi lain terlihat Amora, Fara, Sherly dan Indira yang tengah menonton film horor di apartemen Fara dengan lampu yang dimatikan sembari memakan makanan fast food yang tadi Amora pesan.
Saat itu Amora dan Fara dengan santainya menonton seraya memakan pizza, sedangkan Indira dan Sherly menutup wajah mereka dengan bantal, karena mereka sangat takut, bedanya Indira seraya memakan kentang goreng.
Saat sampai di konflik film, tiba-tiba ada jumpscare yang membuat Indira dan Sherly berteriak, sedangkan Amora dan Fara hanya terkejut ringan, “AAAAA!!”
“Heh!!, jangan di telinga guee!!” marah Sherly karena Indira berteriak di sebelah telinganya.
“Kaget guee” ucap Indira sedikit merengek.
“Udah-udah, filmnya belum selesai udah debat aja lo berdua” ujar Fara melerai perdebatan kecil kedua sahabatnya itu.
Mendengar itu Indira dan Fara pun kembali melihat film horor yang masih berlangsung itu, dan lama setelah itu sebuah hal kembali mengagetkan mereka ber-4, yaitu bunyi dering telfon dari handphone Sherly yang terdengar sangat mengejutkan.
“Anj*ngg, Sherlyy!. Itu nada dering dari zamannya Fir’aun sampai sekarang masih aja belum lo ganti, padahal gue udah bilang berkali-kali masih aja belum lo ganti” ucap Indira dengan suara cemprengnya karena kesal.
Seketika Amora dan Fara langsung menutup kedua telinga mereka, “Diam lo!. Orang ini HP gue, terserah gue dong mau gue ganti apa engga, lagian ini itu lagu kesukaan gue, ngga akan gue ganti, inget itu” jawab Sherly yang juga mengeluarkan suara cemprengnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya