Dengan pelan Amora menganggukkan kepalanya beberapa kali, tak lama setelah dia menganggukkan kepala, datanglah 3 orang laki-laki yang menghampirinya. Jadi kini ada 4 laki-laki yang menghampiri Amora.
Melihat itu Amora pun menjadi was-was, dia juga langsung melepaskan pegangan tangan laki-laki pertama tadi dari tangannya. Walaupun ke-4 laki-laki itu tampan, tapi Amora tetap saja takut dan was-was.
“Cepet telfon Daren” ucap laki-laki yang tadi memegang tangan Amora kepada salah satu dari ke-3 laki-laki yang berdiri di sampingnya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mendengar itu Amora langsung membelalakkan matanya terkejut, sedangkan laki-laki yang dipinta langsung mengeluarkan handphone-Nya. Tau bahwa mereka adalah suruhan Daren membuat Amora dengan cepat membuka pintu mobilnya dan hendak masuk.
Namun pergerakan laki-laki tadi lebih cepat darinya, laki-laki itu pun berhasil menahan Amora, “Lepasinn!!” bentak Amora dengan sedikit memberontak.
“Amora, aku mohon banget kamu balik ke Daren ya?. Suamimu itu udah frustasi banget dari kemarin nyariin kamu ke mana-mana, bahkan nomornya terus-terusan kamu blokir” ucap laki-laki yang jika di kilas balik adalah laki-laki pemilik nama Varo yang beberapa hari lalu menjemput Daren di bandara.
“Saya mohon, lepaskan tangan saya” ucap Amora dengan tatapan tajam ke arah Varo.
“Maaf, Amora. Bukannya aku ngga sopan, tapi ini bentuk dari tanggung jawab kita yang udah diutus Daren untuk nyari kamu” jawab Varo yang masih saja memegang tangan Amora, namun tidak terlalu dia pegang dengan erat.
Mendengar ucapan Varo itu membuat Amora langsung menghela nafasnya, “Kamu pilih lepaskan tangan saya atau saya teriak minta tolong sekarang juga?” tanya Amora memberikan opsi.
Varo hanya diam, dia tidak menjawab ucapan Amora dan terus memegang tangan Istri dari Sahabatnya itu, “Satu… Duaa… Tig-”
“Daren mau ngomong tentang Kak Rena sama Kak Naresh” ujar Varo dengan sangat cepat, jujur dia tidak berani sepenuhnya untuk mengatakan hal itu.
Deg!
“Lo tau tentang mereka?” tanya Amora yang tidak jadi memberontak.
“Aku ngga tau sepenuhnya, tapi habis ini Daren yang akan jelasin itu semua ke kamu. Jadi, tunggu Daren sebentar yaa?” jawab Varo yang berusaha untuk menenangkan Amora.
Untuk kedua kalinya Amora menghela nafasnya kasar, dia sungguh tidak terbiasa dikerumuni laki-laki seperti ini. Apalagi tatapan salah satu di antara mereka berempat itu sangat tajam ke arah Amora hingga membuat Amora terus-terusan menelan salivanya.
Laki-laki itu lebih tinggi dari Varo, mungkin tingginya sama dengan Daren. Tatapannya juga sedikit mirip dengan Daren, tatapan dengan mata elang itu seperti ingin menusuk orang yang dia tatap.
“Glen, biasa aja dong kalau natap Amora, jadi takut loh dianya” ucap salah satu di antara mereka yang langsung menarik perhatian mereka semua yang ada di sana, termasuk Amora.
“Bisa-bisanya lo, Dit, bilang kayak gitu di saat keadaan lagi hening-heningnya” ujar laki-laki lain di antara mereka yang menegur laki-laki pemilik nama Dito itu.
“Ya kasian loh Amoranya jadi takut ngelihat tatapan si Glen yang kayak mau bunuh orang ini” ucap Dito seraya menepuk bahu laki-laki pemilik mata elang itu, namanya adalah Gleano, biasa dipanggil Glen.
Mendengar itu Amora langsung menundukkan kepalanya, karena tidak ingin melihat perdebatan kecil itu. Entah kenapa detik demi detik yang berlalu semakin membuat Amora menjadi ragu, dia jadi bingung ingin bertemu dengan Daren atau tidak.
Setelah beberapa menit keadaan menjadi hening, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di dekat mereka. Lalu terlihat Daren yang keluar dari bagian pengemudi dengan pakaian dan rambut yang sedikit acak-acakan.
Tapi Daren tidak memperdulikan itu, dia langsung berjalan cepat ke arah Amora dan saat melihat itu Varo seketika melepaskan genggaman tangannya dari pergelangan tangan Amora.
Setelah dekat dengan Amora, Daren langsung memeluk Istrinya yang telah dia cari ke mana-mana itu dengan erat, Amora benar-benar terkejut, “Eh.”
Baru kali ini Amora merasakan pelukan Daren yang benar-benar erat dan hangat, seperti tidak ingin kehilangan dia lagi.
Bersambung…….
https://www.redaksiku.com/novel-choose-happiness-part-22/
Ikuti novel terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channel