Novel: Nayanika (Part 3)

- Penulis

Minggu, 22 September 2024 - 21:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pagi ini adalah hari kedua aku berada di Surabaya. Semalam aku diminta untuk pulang, Arya ingin aku dan Mama datang pagi agar dia bisa ke rumah sebentar untuk memastikan kondisi anak-anaknya, sekalian mengurus kerjaan sebentar.

Bisa dibilang selama aku menjaga Diandra, kerjaanku perlahan selesai sesuai tenggat waktu. Siang ini sisa aku kirimkan hasil kerjaanku ke atasan langsung, namun sepertinya harus tertunda karena kedatangan Arya.

Kabar baik yang kami tunggu ternyata tidak kunjung datang, malah yang ada seketika membuat kami semakin bersedih. Bahkan Mama tidak sekali pun menyentuh makanan di tangannya ketika Arya datang membawa hasil pemeriksaan Diandra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari keterangan dokter yang berbicara empat mata dengan Arya tadi menyebutkan jika kanker yang menyerang Diandra kini menyebar hingga ke otak. Awalnya Diandra mengidap kanker payudara, sudah menjalani beberapa tahap kemoterapi, tapi penyebaran pun tidak bisa dicegah.

Sementara ini dokter sudah menyatakan tindakan terbaik yang akan dilakukan serta kemungkinan beberapa resikonya, namun tetap menunggu keputusan pihak keluarga, yang berarti ada di tangan Arya sebagai suaminya.

“Jadi apa keputusan Nak Arya?” Suara Mama mengindikasi untuk berusaha tegar di tengah kondisi yang nyaris putus asa.

Arya berjalan gontai mendekati Diandra, merunduk lalu mencium dahinya lembut seakan-akan kulit istrinya akan terkelupas jika tidak berhati-hati. Tatapannya tertuju lekat pada sepasang mata yang sedang tertutup, menyimpan sejuta pesan yang ingin disampaikan.

“Saya tetap ingin berjuang, Ma. Saya yakin Diandra juga masih.”

Mataku ikut tertuju pada wajah saudaraku itu. Jika saja rasa sakit bisa dibagi-bagi, aku bersedia menampung sebagian rasanya. Bahkan jika Diandra meminta sesuatu untuk kulakukan saat ini, maka tanpa berpikir aku akan melakukannya. Tidak banyak yang bisa kulakukan selama Diandra sakit, malah dengan sengaja aku mengabaikan kabar dari Mama, hanya demi memenuhi keegoisanku.

***

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam, aku dan Mama masih berada di samping Diandra. Entah karena pengaruh obat atau apa, Diandra banyak tertidur hari ini. Sesekali bangun mencari suaminya, ataukah mencari anaknya.

Aku sebenarnya ingin anak-anak mereka hadir untuk melihat ibunya. Bisa jadi kehadiran mereka menjadi penyemangat Diandra untuk berjuang, namun Arya tidak menginginkan hal sama. Dia tetap bersikeras dengan keyakinannya bahwa jika anak-anaknya datang, yang ada malah bisa mengganggu istirahat ibunya. Aku semakin penasaran bagaimana aktifnya mereka. Selama berada di sini, tidak sekalipun aku berjumpa dengan mereka.

Cutiku tersisa besok, itu berarti aku harus balik ke Jakarta besok juga. Maka dari itu malam ini aku ngotot ingin menjaga Diandra hingga pagi. Besok subuh rencana pulang ke rumah Mama, siapkan pakaian, dan langsung ke bandara. Meski awalnya Arya keberatan akan keputusanku, dia akhirnya menyerah ketika tahu besok hari terakhirku di Surabaya.

Baca Juga:  Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Meski ada kami bertiga di ruangan ini, aku tetap saja merasa canggung meski jarak antara aku dengan Arya bisa dibilang tidak dekat. Aku dibiarkan duduk di bed khusus penunggu, sedangkan dia di sofa yang berada di sisi kiri Diandra.

Ketika aku ingin buang air ke WC, terdengar suara lirih dari mulut Diandra. Aku dan Arya spontan mendekat di masing-masing sisi.

“Mas,” panggilnya. “Naya mana?”

Merasa namaku disebut, aku mendekatkan wajah. “Kenapa, Di? Aku di sini.”

Dengan sedikit tenaga yang dipunya, Diandra memiringkan kepala menghadapku. “Nay. Jaga anak-anakku.”

Aku mengerutkan dahi, kulihat Arya pun melakukan sama. Aku berdeham, tiba-tiba tenggorokanku terasa gatal. “Kan ada kamu yang bisa menjaga mereka. Ada Mas Arya juga.”

Diandra menoleh dengan lemah, mencari wajah suaminya. “Mas. Nikahi Naya.”

Aku membelalakkan mata. Meski suaranya terdengar lirih, aku masih bisa mendengar dengan jelas. Apa yang dipikirkan Diandra hingga bisa meminta seperti itu? Karena itu sungguh permintaan konyol.

“Di, masih ada kita. Kita bisa menjaga mereka.”

Dengan malu bercampur gugup aku melirik wajah Arya. Kontras denganku, Arya terlihat tetap tenang dengan permintaan istrinya yang begitu tidak masuk akal.

“Janji sama aku. Seandainya aku… gak bisa bertahan, nikahi Naya.” Diandra kembali menoleh ke arahku. “Jadilah istri Mas Arya, Nay.”

Tentu saja aku masih diam. Tidak berani bersuara, sekalipun aku tahu dengan mengatakan ‘iya’ mungkin akan membuat Diandra tenang dan tidak membahas hal ini lebih lama, namun tetap saja permintaannya terlalu berat dan sulit. Aku tidak mau ceroboh mengiyakan.

“Nay?” Diandra gantian menggenggam tanganku. “Cuma ini yang aku minta.”

“Di. Sebaiknya kamu istirahat.”

“Nay?” desak Diandra lagi, masih dengan suara lemah.

Aku menatap Arya, laki-laki itu pun sama menatapku. Ada semacam pesan yang ingin disampaikan melalui matanya, seolah memintaku untuk segera mengiyakan permintaan istrinya.

“Naya pasti mau. Sekarang kamu butuh istirahat, biar kondisimu fit dan pengobatan bisa dilanjutkan.”

Diandra masih menatapku, lalu setitik air mata jatuh di pipinya. Reaksinya itu membuatku tambah bingung. Maka aku mengikuti permainan Arya, aku mengangguk mengiyakan. Mungkin permintaan Diandra ini hanyalah bentuk keputusasaan sesaat. Besok pasti dia akan lupa.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 29)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 28 )
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:25 WIB

Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:23 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:13 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terbaru

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Bencana

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Selasa, 17 Des 2024 - 14:47 WIB