“Pelan, Ren! Awas jatuh!” teriakku, yang tentu saja tidak dipedulikan anak itu.
Mungkin aku harus mengobrol dengan Arya terkait karakter Ren. Jauh berbeda dengan Hime, Ren agak susah dibujuk dan diluluhkan hatinya. Sejauh ini aku belum menemukan cara supaya dia bisa percaya padaku. Ketika aku mendekatinya, dia akan menolak secara langsung dan memilih ayahnya, namun ketika aku dan Hime seru akan sesuatu, Ren tampak memperhatikan dan menaruh minat, meski tidak ingin terlihat.
Part sebelum dan selanjutnya ->Nayanika
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT