Jadi, aku sudah pasti bercerai, ditinggalkan Reivan, dan ditolak keluargaku. Aku sudah pasti hidup sendiri, tapi aku tidak sendiri. Ada janin yang akan terus hidup di perutku, membesar, meminta dilahirkan, dirawat, dan dihidupi. Mampukah aku melakukannya sendirian? Tidak-tidak, aku tidak bisa, aku tidak sanggup. Anak di perutku, dia tidak boleh ada. Jika hidupku harus hancur, aku harus hancur sendirian. Aku tidak boleh sengaja mendatangkan manusia ke dunia hanya untuk dibawa hidup sengsara.
Tiba-tiba saja dadaku terasa sesak memikirkannya. Aku merasa tercekik hingga harus berulang kali mengatur napas.
Sekali lagi, sekali lagi. Mari kita kembali ke awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Reivan akan mengadukan perbuatanku ke Papa dan Mama, dan aku pasti akan diceraikan. Aku juga tidak akan diterima di rumah kedua orang tuaku, karenanya, aku harus hidup mandiri tanpa mengandalkan bantuan orang lain. Karena itu, aku harus sendirian. Anak dalam perutku, dia tidak boleh ada, dia tidak boleh dilahirkan. Dialah sumber masalahnya. Dia yang menciptakan kesulitan-kesulitan dalam hidupku, dia seharusnya tidak pernah ada dalam ceritaku.
Aku menghela napas panjang sekali lagi.
Oke, kembali lagi ke awal. Sebelum aku mendapat keputusan cerai dari Reivan dan mendapat penolakan dari keluargaku sendiri, aku harus meniadakan janin di perutku. Aku harus menggugurkannya, agar ketika Reivan mengadukan perbuatanku ke Papa dan Mama, dan ketika Papa dan Mama mengusirku, aku sudah siap. Aku bisa hidup sendiri. Tanggunganku hanya diriku sendiri, hanya diriku yang perlu kukhawatirkan.
Jadi, langkah pertama dari semuanya, aku harus menggugurkan kandunganku. Langkah berikutnya, aku harus mencari cara untuk membuatnya keluar secara paksa.
Akan tetapi, ternyata aku belum memperhitungkan semuanya. Aku belum memasukkan Aslton dan Bu Nawang dalam variabel-variabel keputusanku, tentang bagaimana jika Alston tiba-tiba menghubungiku dan Bu Nawang yang menerima panggilannya. Bagaimana jika itu terjadi?
Dan hal-hal seperti itu ternyata memang betul bisa terjadi di dunia nyata.
Di duniaku. Di hidupku. []
Ikuti novel terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channel
Halaman : 1 2