“Udah belum? Lama banget … keburu momennya lewat, nih—”
“Ayo-ayo! Sekarang!”
Aku melompat kembali ke balik selimut. Aroma tubuh Reivan yang manis langsung terhidu oleh kedua lubang hidungku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sana, di kamar Reivan, di atas kasur yang tersembunyi di bawah hamparan selimut yang berkerut-kerut, kami berpadu dan menjelma sebagai satu tubuh yang lancang loncos. Saat itu, aku sepenuhnya milik Reivan. Begitulah pula Reivan menjadi milikku seutuhnya.
Bersamaan dengan itu, hatiku mengikat janji setia kepada Reivan. Kapan pun dan di mana pun, aku akan terus membersamai Reivan, dalam susah dan senang, sehat atau sakit, suka maupun duka; hari ini, esok, selamanya. []
TAMAT
Terima kasih sudah mengikuti cerita Ishana dan Reivan di Room for Two sampai selesai.
Terima kasih kepada Indonesian Writers Zone karena sudang mengadakan event Pandora yang keren ini. Tanpa Pandora, cerita Ishana hanya akan jadi arsip di laptop saya.
Terima kasih untuk Redaksiku.com yang sudah menyediakan wadah bagi saya menuangkan cerita ini.
Semoga sukses selalu untuk kita semuanya! ^^
Salam,
Bumban Dafnah
Bandung, 21 November 2024
Ikuti novel terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channel