“Tidak semudah itu, Tiwi!” sanggahku. Aku mengusap wajahku denga kedua telapak tangan, lalu mengembuskan napas dengan kasar.
“Kamu tahu, kan. Aku selama ini menghindar dari orang tuaku agar bisa mengulur waktu untuk menjodohkanku dengan Danish. Untuk apa, Irfan? Sengaja kulakukan itu memberimu waktu untuk segera menceraikan Haura. Ayolah, Irfan! Segera nikahi aku.” Tiwi terus saja merengek di depanku.
Kini aku semakin kebingungan. Bodohnya aku tak pernah memikirkan hal paling buruk sekalipun dalam melakukan sesuatu. Ya, seperti yang sedang kualami saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aku hanya memikirkan Tiwi. Dia memang sangat mencintaiku. Semua yang kita lakukan hanya untuk mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan yang sesaat. Meski aku tahu Tiwi sangat mencintaiku, bahkan ia menginginkanku sejak lama. Tapi, kenapa aku sebodoh ini?
Aku bahkan tidak pernah memikirkan apa yang akan dihasilkan dari perbuatan kami. Dia perempuan. Pasti sangat menginginkan benih keturunan dariku. Itu artinya aku tidak bisa lari menghindarinya.
“Kamu menyalahkanku? Tolonglah, jangan buat aku merasa terpojok seperti ini!” sanggahku.
“Bukan menyalahkanmu, Irfan. Aku hanya menagih janjimu dulu. Sekarang posisiku serba salah. Tidak mungkin aku melimpahkan masalah ini pada calon suamiku.” Tiwi menunduk lesu. Ada raut kebingungan yang tak bisa ia sembunyikan dari siapa pun.
“Tapi, kita tak mungkin bersama lagi, Tiwi,”
Tapi, apa yang harus aku lakukan? Tuhan, ampuni aku.
“Aku hanya meminta kamu bersikap sebagai lelaki gentle. Please …, tanggung jawablah demi anakmu. Anak dalam rahimku ini darah dagingmu juga. Jangan jadi pecundang begini dengan lari dari tanggung jawabmu, Irfan.” Tiwi terus mendesakku.
Menikahi Tiwi? Meninggalkan Haura dan anak-anak demi dia? Bercerai dari Haura? Apa kata orang-orang di sekitarku? Apa kata mereka yang mengenalku sebagai orang baik?
Kata-kata itu terus menari-nari dalam pikiranku. Aku tidak bisa mengucapkan apa pun. Lidah ini sangat kelu untuk mengatakan sesuatu.
“Apa maumu, Irfan? Mengapa hubungan ini bisa berlangsung lama kalau sampai sekarang kamu tidak mau menceraikan dan meninggalkan istrimu?”
Ikuti novel terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channel
Halaman : 1 2