Redaksiku.com – Pasukan pemerintah Suriah telah mundur dari kota Aleppo setelah serangan oleh pemberontak suriah yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Tentara mengakui bahwa pemberontak telah memasuki “sebagian besar” kota, yang merupakan kota terbesar ke-2 di negara itu, tapi bersumpah untuk melakukan serangan balik.
Melansir BBC, serangan itu menandai pertempuran paling berarti di dalam perang saudara Suriah di dalam sebagian tahun terakhir. “Lebih dari 300 orang, juga minimal 20 warga sipil, telah tewas sejak dimulai pada hari Rabu,” ungkap Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, dilansir BBC.
Berbicara pada hari Sabtu, Presiden Assad berjanji untuk “mempertahankan stabilitas dan integritas teritorial [Suriah] di dalam hadapi semua teroris dan pendukungnya”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“[Negara] mampu, dengan dukungan sekutu dan teman-temannya, mengalahkan dan melenyapkan mereka, tidak acuhkan seberapa intens serangan teroris mereka,” kantornya mengutip ucapannya.
Perang saudara, yang telah menewaskan sekitar 1/2 juta orang, dimulai pada tahun 2011 setelah pemerintah Assad menanggapi protes pro-demokrasi dengan tindakan keras yang brutal.
Konflik selanjutnya sebagian besar tidak aktif sejak gencatan senjata disepakati pada tahun 2020, tapi pasukan oposisi telah mempertahankan kendali atas kota Idlib di barat laut dan sebagian besar provinsi di sekitarnya. Idlib terletak cuma 55 km (34 mil) dari Aleppo, yang merupakan benteng pemberontak sampai jatuh ke tangan pasukan pemerintah pada tahun 2016.
Siapa pemberontak yang menguasai kota ke-2 Suriah? Pemberontak Suriah melancarkan serangan besar di wilayah barat laut dan merebut wilayah.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels