Redaksiku.com – Pendeta Gilbert Lumoindong telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait masalah dugaan penistaan agama. Kali ini giliran Organisasi Kongres Pemuda Indonesia (KPI) DKI Jakarta yang melaporkan Gilbert.
“Memperhatikan suasana sarana sosial yang jadi tidak kondusif akibat candaan GL tersebut dan melukai perasaan umat Islam, untuk itu KPI DKI Jakarta mengambil sikap memicu Laporan Polisi pada GL,” kata Presiden KPI Pitra Romadoni di dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/4), mengutip Antara.
Pitra menyebutkan pelaporan tersebut terhitung bertujuan untuk mengurangi tensi dan kecemasan masyarakat, agar masalah tersebut udah dipercayakan dan diserahkan ke kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keterangan tertulisnya, KPI menyesalkan sikap Gibert yang memicu candaan tentang zakat dan salat sambil ditertawai oleh jemaahnya. Menurutnya hal tersebut memicu KPI yang mayoritas penganut agama Islam tersinggung.

Oleh gara-gara itu KPI lewat Ketua KPI DKI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto selaku pelapor udah memicu Laporan Polisi bersama Laporan Polisi Nomor: LP/B2110/IV/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 19 April 2024.
Pitra menyebutkan pihaknya melaporkan Gilbert bersama Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45A Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“KPI menghendaki agar masyarakat senantiasa tenang terkait video ceramah GL tersebut gara-gara udah diserahkan dan dipercayakan penanganan kasusnya kepada Kepolisian Republik Indonesia di dalam hal ini Polda Metro Jaya untuk ditindaklanjuti,” sadar Pitra.
Gilbert pada mulanya terhitung udah dilaporkan oleh Farhat Abbas terkait masalah dugaan penistaan agama ke Polda Metro Jaya.
Gilbert viral di sarana sosial akibat potongan video ceramahnya yang menyinggung soal zakat dan shalat. Dalam ceramahnya itu, Gilbert membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen, selagi Kristen 10 persen.
“Saya Islam diajari bersih sebelum saat sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan artinya gua jorok, disucikan oleh darah Yesus,” kata Gilbert.
Gilbert menyebutkan zakat 10 % itu memicu umatnya tidak harus repot bergerak di dalam ibadah. Sementara umat Islam harus salat gara-gara cuma zakat 2,5 persen. Dalam potongan video itu, Gilbert terhitung sempat memperagakan gerakan serupa salat.
“Yang paling berat terakhirnya harus lipat kaki, enggak seluruh orang bisa,” ucapnya.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels