Redaksiku.com – Pertandingan olahraga boccia yang digelar hari ini, Kamis (29 Agustus 2024), di Paralimpiade Paris 2024, untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan empat atlet boccia: Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa, Felix Ardi Yudha, dan Muhammad Bintang. Satria Herlangga.
Sekadar informasi, boccia merupakan salah satu dari dua cabang olahraga Paralimpiade yang tidak ada tandingannya di Olimpiade. Olahraga ini masuk dalam daftar kompetisi Paralimpiade pada tahun 1984 dan masih berkembang pesat hingga saat ini.
Faktanya, Komite Paralimpiade Internasional (IPC) telah menyatakan boccia sebagai olahraga dengan pertumbuhan tercepat dalam gerakan Paralimpiade.
Lalu apa sebenarnya olahraga boccia itu?
Mengenal Olahraga Boccia Dilaporkan dari Boccia Kanada, boccia merupakan olahraga yang dapat dilakukan oleh siapa saja, baik penyandang disabilitas maupun bukan. Awalnya olahraga ini diperuntukkan bagi penderita Cerebral Palsy yang parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun dalam perkembangannya, olahraga ini sudah banyak dinikmati oleh para pemain dengan disabilitas berbeda-beda. Bagi pemula, boccia mudah dimainkan namun kompleksitasnya meningkat seiring dengan kemampuan pemain.
Boccia merupakan olahraga yang membutuhkan kontrol dan ketelitian, mirip dengan curling atau bowling rumput. Jadi, Anda perlu memiliki konsentrasi dan ketelitian dalam permainan Anda. Pemain harus menunjukkan koordinasi fisik yang tinggi dan kejelian mental saat bermain boccia.
Asal Usul Olahraga Boccia Olahraga boccia
pertama kali dipertandingkan pada Paralimpiade Musim Panas 1984 di New York, Amerika Serikat. Dikutip CNN, kata boccia berasal dari bahasa Italia yang berarti melempar. Secara teknis permainan ini mirip dengan bowling dan petanque.
Namun, jenis olahraga ini adalah salah satu olahraga pertama yang dilakukan umat manusia, menurut badan pengelola boccia, World Boccia. World Boccia mengklaim bahwa patung tokoh Mesir yang sedang melempar batu telah didokumentasikan sejak tahun 5200 SM, yang dianggap sebagai asal muasal olahraga modern. Korea Selatan menjadi negara tersukses dalam sejarah Paralimpiade Boccia dengan 10 medali emas.
Cara bermain boccia Boccia
dimainkan di lapangan dalam ruangan berukuran 12,5 meter kali 6 meter, mirip dengan lapangan bulu tangkis. Lapangan perlombaan harus mempunyai 6 kotak lempar, satu kotak untuk setiap atlet. Atlet harus tetap berada di dalam kotak selama gilirannya.
Boccia dimainkan dalam dua tim, satu lawan satu, berpasangan atau dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Satu tim mendapat 6 bola merah, sedangkan tim lainnya mendapat 6 bola biru. Ada juga bola berwarna putih yang disebut dongkrak.
Hasil seri di awal setiap putaran akan menentukan tim mana yang akan melakukan bowling dan siapa yang akan menerima lemparan pertama dari bolanya masing-masing.
Jika seorang pemain tidak dapat melempar dengan suatu pola, ia juga dapat menggelindingkan, menendang, atau menggunakan jalur landai untuk menggerakkan bola. Tujuan permainan boccia adalah untuk mendekatkan bola berwarna tertentu ke bidak, dengan jarak antara bola pemain atau bola tim dengan bidak putih menentukan pemenang permainan.
Individu atau tim yang terjauh dari titik tersebut harus berusaha berlari lebih cepat dari lawannya hingga bola hilang. Lawan juga bisa menjatuhkan bola apa pun dengan miliknya untuk mendapatkan keuntungan. Pertandingan individu atau ganda terdiri dari empat kepala, sedangkan tim yang terdiri dari tiga orang bertanding dalam enam kepala.
Tantangan Bermain Boccia Meski terkesan mudah, namun bermain boccia memiliki tantangan tersendiri. Pemain boccia asal Australia yang mencatatkan rekor 21 kemenangan berturut-turut, Jamieson Leeson, mengatakan permainan boccia dinilai sulit.
Pemain harus menyusun strategi agar bola menggelinding lurus dan berhenti di dekat dongkrak. Bola yang digunakan dalam permainan boccia terbuat dari bahan pelet plastik yang dilapisi kulit sehingga kekerasan dan teksturnya bervariasi.
Leeson sendiri mengaku menggunakan sekitar 60 bola, mulai dari yang sangat keras hingga yang selembut bean bag. “Semua bola saya bereaksi berbeda-beda, ada yang salah saat berbelok ke kiri dan ada yang salah saat berbelok ke kanan,” ujarnya, seperti dilansir ABC.
Leeson membutuhkan waktu hingga satu jam untuk mengolah bola yang akan digunakannya dalam pertandingan tersebut. Tujuannya adalah mencari cara terbaik untuk memutar bola agar menggelinding lurus.
Selain bola, Leeson juga menilai ada faktor lain yang menentukan kemenangan pada laga ini, yakni permukaan lapangan. “Lapangannya bisa saja menyimpang dan kelembapan akan mempengaruhi cara bola menggelinding,” katanya.
Pemain mempunyai waktu minimal 2 menit untuk melakukan pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Pada kesempatan kali ini, pemain harus belajar sebanyak-banyaknya tentang kondisi lapangan.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channels
Halaman : 1 2 Selanjutnya