Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 20)

- Penulis

Selasa, 5 November 2024 - 22:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Namun, Toni tidak menyerah. Da tidak mau melepaskan Ratih, meski dalam hatinya ada ketakutan yang tumbuh. Bagian dari dirinya tahu bahwa Erlika tidak akan diam saja. Pengaruhnya terhadap Toni semakin kuat. Setiap kali Toni mencoba mengakhiri hubungan dengan Erlika, dia merasa seolah-olah ada yang meremas pikirannya, membuatnya tak mampu berpikir jernih. Itu bukan hanya perasaan bersalah; itu sesuatu yang lebih gelap.

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

***

 

Malam-malam berikutnya menjadi waktu yang makin aneh sekaligus menakutkan bagi Ratih. Di rumah mereka, dia mulai merasa ada yang tidak beres. Suhu ruangan terasa dingin secara tiba-tiba, dan suara-suara yang tidak jelas mulai terdengar di kamar tidurnya. Bayangan-bayangan melintas di pinggir penglihatannya, dan setiap kali ia mencoba menoleh, bayangan itu hilang begitu saja.

 

Pada malam ketiga setelah pertemuannya dengan Toni, mimpi buruk mulai menghantuinya. Dalam mimpi itu, dia melihat Erlika berdiri di ujung ranjangnya, matanya menatap tajam, seolah menembus jiwanya. Tubuhnya kurus dan pucat, dengan senyum sinis yang tak pernah Ratih lupakan. Erlika tidak bicara, tetapi tatapannya cukup membuat tubuh Ratih membeku. Di belakang Erlika, Toni berdiri linglung dan tak berdaya, seperti boneka yang tak memiliki kendali atas dirinya sendiri.

 

Saat Ratih terbangun dari mimpinya, keringat dingin membasahi tubuhnya. Nafasnya terengah-engah, seolah dia baru saja berlari jauh. Namun, sensasi dingin itu tidak hilang. Di kamar dengan minim penerangan, Ratih merasakan kehadiran sesuatu yang tak kasatmata, sesuatu yang mengintainya dari sudut ruangan. Tubuhnya gemetar, tetapi dia tidak berani bergerak.

 

Seiring berjalannya waktu, keanehan-keanehan itu semakin menjadi. Setiap kali Ratih mencoba berkomunikasi dengan Toni, ada sesuatu yang menghalanginya. Ponselnya sering mati mendadak, pesan-pesan tak terkirim, dan Toni semakin sulit dihubungi. Hubungan mereka kini terasa seperti ikatan tali yang terurai perlahan, digerogoti oleh kekuatan yang tak terlihat.

 

Erlika semakin menunjukkan pengaruhnya. Ratih mulai merasakan sakit kepala yang tak tertahankan. Diserang rasa pusing yang datang tiba-tiba, dan tubuhnya semakin lemah. Dokter tak bisa menemukan apa yang salah dengan dirinya. Namun, dalam hatinya, Ratih tahu ini adalah ulah Erlika. Dia merasakan kehadiran wanita itu semakin kuat, seolah-olah Erlika ada di dekatnya, hanya bisa dirasakan, tapi tidak tampak wujudnya.

Baca Juga:  Novel: A Way to Find You (Part 26)

 

Suatu malam, saat Ratih duduk di ruang tengah bersama kedua mertuanya, terdengar gemuruh hujan di luar, ia merasa lehernya tiba-tiba tercekat. Nafasnya terasa sesak, dan penglihatannya mulai kabur. Saat itu, ia mendengar suara pelan di telinganya, suara yang tak asing, suara Erlika.

 

“Kau tak bisa lari, Ratih,” bisik suara itu. “Aku akan mengambil semua yang kau miliki. Kau akan terus menderita, jika terus menggenggamnya!”

 

Ratih terkejut, mencoba menoleh, tapi tak ada siapa pun di belakangnya. Jantungnya berdebar kencang, dan dia merasa tubuhnya kaku. Perlahan-lahan, Ratih merasa kehilangan kendali atas tubuhnya, seperti ada yang merasuki dirinya. Kepalanya berputar, dan bayangan-bayangan mulai berdansa di sekelilingnya. Akhirnya Ratih nyungsep. Beruntung Barman sigap memegangnya hingga Ratih tidak membentur meja. Tubuh mungilnya langsung diangkat Barman dibawa ke kamarnya.

 

***

 

Sementara itu di vila, Toni mencoba menyelesaikan apa yang dia mulai. Dengan tekad kuat, dia akan mengakhiri semuanya. Dia tak mau hidup di bawah kendali Erlika lagi. Tapi saat Toni membuka pintu masuk vila, kepalanya mendadak pening. Seolah-olah ada kekuatan yang menariknya kembali ke dalam perangkap.

 

Erlika menyambut dengan senyum penuh kemenangan. “Kau tak bisa lari dariku, Mas,” gumamnya lirih. “Kau adalah milikku.”

 

“Aku mencintai Ratih, Lika” kata Toni, sambil berusaha keras melawan pengaruh yang dia rasakan. “Kita akhiri pernikahan ini. Ini salah, Lika,” lanjutnya sambil sempoyongan menuju sofa lalu mengempaskan tubuh, menyandarkan tubuh dan kepalanya.

 

Erlika tertawa kecil, berdiri di samping sofa, tangannya bersedekap, matanya bersinar tajam. “Kau pikir begitu mudah meninggalkanku? Aku telah mengikatmu, Mas. Seperti yang kau rasakan, semakin kau melawan, semakin kuat ikatanku padamu. Bukankah layananku setiap malam memuaskanmu?”

 

Toni merasa tubuhnya mulai lemas, sama seperti yang sering dia rasakan setiap kali berniat melepas Erlika. Namun, dia tak mau menyerah. Dia harus melawan, demi Ratih, demi pernikahan mereka.

 

“Aku tidak bisa terus begini, Erlika. Aku akan menghancurkan ikatan ini,” guman Toni sambil menggertakkan giginya.

 

Namun, sebelum Toni bisa bergerak lebih jauh, tiba-tiba saja bayangan gelap menyelimuti pandangannya. Suara Erlika bergema di kepalanya.

 

“Jika kau meninggalkanku, Ratih akan menderita. Aku akan melenyapkannya perlahan-lahan, dan kau akan menyesal!”.

 

 

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024
Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )
Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)
Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 17:40 WIB

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024

Senin, 20 Januari 2025 - 10:32 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )

Senin, 20 Januari 2025 - 10:31 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Berita Terbaru

Suasana Antrian Launching iphone 16

Videos

Suasana Antrian Launching iphone 16

Sabtu, 12 Apr 2025 - 12:30 WIB

Xi Jinping Mengkritik Tarif Dagang Trump 145%

Internasional

Xi Jinping Mengkritik Tarif Dagang Trump 145%

Jumat, 11 Apr 2025 - 17:00 WIB