Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 3)

- Penulis

Rabu, 4 September 2024 - 19:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hari Sabtu Pagi, Ratih mengajak Sutini, suaminya dan kedua anaknya yang masih balita, Rafli 4 tahun dan Nindi 2 tahun, pergi berwisata.

“Tante Latih, benelan mau ke Culug?” tanya Rafli yang masih cadel dengan mata berbinar-binar. Ratih hanya mengangguk sambil tersenyum.

“Rafli duduk sama Tante, ya?”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rafli mengangguk senang. “Nanti boleh main ail kan, tante?”

“Wah kalau itu tanya Ayah. Tante juga baru mau ke sana!” Ratih malu wajahnya memerah. Dia belum pernah main ke Curug manapun.

Ke negara tetangga bahkan Eropa aku pernah ke sana, ini di dekat rumah malah belum! Ratih bersenandika. Perjalanan mereka tidak.makan waktu lama. Jalanan lancar, dan tempat mereka masih satu kecamatan.

Mereka sedang menikmati tamasya di curug Jenggala masih di kawasan Kedung Banteng. Kedua balita itu dalam pengawasan ayahnya, berlarian di taman tepian sungai. Ratih dan Sutini menggelar tikar di bawah rindangnya pepohonan damar.

Angin gunung semilir sejuk menyambut pengunjung, mendinginkan tubuh dan sisa emosi yang terbawa. Tempat indah untuk tamasya sekaligus healing. Ratih tidak menyadari, dirinya sedang diawasi oleh seseorang.

Secara sembunyi-sembunyi, seorang pria bertubuh atletis dalam balutan kaos, celana jins, jaket kulit dan topi bisbol serba hitam sedang memperhatikan Ratih. Sepasang mata elangnya menatap tajam mengikuti semua gerak-gerik Ratih. Kacamata Rayban terselip di dadanya. Lidah topi membayangi separuh wajahnya. Semua pengunjung tidak ada yang hirau. Mereka fokus pada kegembiraan berada di situ terutama anak-anak.

Ratih tampak sangat bahagia. Semua beban perjodohan seperti luruh begitu saja. Dia bahkan bermain kejar-kejaran dengan kedua bocil menggantikan suami Tini. Ketiganya kemudian turun ke bagian sungai yang dangkal bergabung dengan pengunjung lain yang sedang keceh ditunggui oleh beberapa petugas. Suami Tini mengawasi dengan ketat, takut terjadi apa-apa.

Domu, turun tangan sendiri ke lapangan untuk menemukan Ratih, putri pak Rangga, kenalan baiknya. Putrinya, Cindy, adalah teman sekolah Ratih sejak SD hingga SMA. Dari putrinya itulah dia mendapat info kalau Ratih punya beberapa teman dekat. Di antara mereka Sutini satu-satunya yang tinggal di perkampungan di area Baturraden. Selebihnya studi di kota lain.

Keluarga Danusaputra bukan orang asli Purwokerto. Ayah Ratih berasal dari Wonosobo, sedang ibunya orang Solo. Tidak ada satupun kerabatnya yang tinggal di Purwokerto. Mereka dipertemukan di tempat kerja Arum, ibunda Ratih di Semarang. Kakek Ratih dulu merintis usaha kontraktor di Kota kripik, sampai diserahkan pengelolaannya kepada Rangga. Kakek Ratih kembali ke Wonosobo menikmati hari tuanya.

Baca Juga:  Novel : Binar Kedua (Part 1)

Pagi itu Domu sedang menuju ke tempat tinggal Sutini. Ketika hampir sampai alamat yang dituju, dia melihat Ratih dan Sutini sekeluarga sedang menaiki sebuah mobil. Domu mengikuti mereka dalam jarak aman menuju ke tempat wisata curug Jenggala.

“Sepertinya Ratih bahagia sekali. Biarlah dia menikmati kebahagiaannya. HP pak Rangga juga tidak aktif,” gumamnya lirih. 

Sambil memakai kaca mata, Domu berjalan santai menuju jajaran warung makan untuk sarapan. Dia berhenti di jembatan melihat anak-anak yang sedang keceh sambil mengabadikan keriangan Ratih dan suasana sekelilingnya. Seperti ada yang menggerakkan Ratih menoleh ke arah jembatan. Keduanya bertatapan. 

Domu kaget lalu berpura-pura memotret sekitar sungai. Tanpa kesan istimewa, Ratih kembali bermain dengan kedua bocil anak Sutini. Domu berlalu menuju warung makan. Dia berniat untuk mengawasi saja, hingga mereka pulang. Domu harus mengetahui persisnya rumah tempat Ratih tinggal.

Domu mencari warung terdekat. Dari tempat duduknya, dia dapat menikmati keindahan kawasan wisata sekaligus dapat melihat pergerakan Ratih. Dia mengabadikan spot-spot indah lalu mempostingnya di sosmed pribadi. Domu senyum-senyum geli membaca respon followernya yang menanyakan lokasi.

Ketika menyeruput kopi, “yah, dah dingin! Buk, bisa nambah air panas? Cepat sekali dingin, ya!” pintanya dengan logat Batak yang cukup kental.

“Musim bediding Pak, air panas cepet dingin. Bapake orang Batak, ya? Dines di mana?” ujarnya sambil menuang air panas.

“Dinas di Kepolisian,” jawab Domu sambil tertawa. “Aku lama Buk tinggal di Jawa. Aku juga bisa kok, ngomong jawa,” lanjutnya.

Sementara itu mamah Toni, Ninit, sedang kebingungan mencari tempat pertemuan bersama keluarga Danusaputra esok harinya. Rencananya, makan siang di restoran. Sayangnya semua restoran yang mempunyai ruangan privat, sudah full booked. Tiba-tiba dia dikagetkan oleh dering HP di tangannya. Nyaris saja gadget keluaran baru terlepas dari genggaman. 

“Hallo, Rum?”

Di seberang sana Arum dengan suara cemas menyampaikan kesibukan suaminya karena masalah perusahaan. Dia tidak sanggup mengatakan kalau Ratih kabur dari rumah. Dengan ragu meminta untuk menunda pertemuan besok. Antara perasaan lega dan kecewa, Ninit menyetujui penundaan tersebut.

“Nggak apa Rum, kalau mas Rangga sibuk. Ditunda minggu depan, ya?”

“Insyaallah, Nit. Mudah-mudahan bisa. Entah kenapa perusahan mengalami masalah,” sahut Arum lega. Harapannya Ratih segera ditemukan. Dia sangat khawatir. Ratih, putri satu-satunya, gadis cupu yang sejak kecil belum pernah terpisah dari kedua orang tuanya, sekarang kabur dari rumah. 

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 29)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 28 )
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:25 WIB

Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:23 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:13 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terbaru

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Olahraga

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Selasa, 17 Des 2024 - 20:48 WIB

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Hiburan

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Selasa, 17 Des 2024 - 20:20 WIB

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Bencana

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Selasa, 17 Des 2024 - 14:47 WIB