Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 4)

- Penulis

Selasa, 10 September 2024 - 08:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Barman langsung memeluk bahu Ninit, lalu mengecup ujung kepala istrinya dengan sepenuh hati, sambil berbisik mesra, “I love You ever and forever.”

Ninit menaruh kepala di dada suaminya dengan nyaman. Keduanya tenggelam dalam kenangan.

Meskipun dulu, percintaan mereka mendapat penolakan dari kedua orang tua Barman. Banyak perbedaan dari keduanya, baik masalah ras, keyakinan dan status. Namun, kelembutan dan kesantunan Ninit, meluluhkan hati mertua dan ketiga adik iparnya. Barman, putra sulung laki-laki yang akan meneruskan bisnis ayahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mas, si Toni sekarang jarang pulang. Apakah dia menolak perjodohannya dengan Ratih? Aku takut itu terjadi.”

“Sampai saat ini dia belum pernah berhubungan serius dengan perempuan. Entah kalau di Amrik sana. Tapi, dia mengaku belum menentukan pilihan.”

“Tapi, aku cemas!”

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh musik yang menghoror dari televisi, lalu ‘duaaar’ bunyi senapan memecah keheningan hutan. Seekor harimau jawa terkapar. Musik berhenti, keadaan sunyi. Musik sedih ngelangut diputar.

Tiga orang pemburu, salah satunya membawa senapan berlari sekencangnya. Pemburu kedua membuang bambu ukuran sedang yang mengganggu larinya. Pemburu ketiga membawa segulung tambang besar di bahunya. Mereka berlarian dikejar oleh beberapa petugas hutan.

Musik sendu masih terdengar. Seorang wanita dan seorang laki-laki membawa kamera besar berlarian menuju harimau. Kemudian seorang lagi menyusul membawa kotak kesehatan. Keduanya memeriksa keadaan harimau yang masih bernapas. Kameramen sibuk mengabadikan.

“Masih saja ada yang membunuh binatang yang sudah langka!” kata Barman geram.

“Yaaah, begitulah manusia, Pah. Mudah-mudahan dugaanku tentang Toni salah, ya. Bantu doa dong, Pah!”

“Pastilah, aku kan ayahnya! Persiapkan saja semua dengan baik. Pokoknya yang terbaiklah untuk anak-anak kita. Ratih juga anak kita, kan? Ingat ndak, Mah? Dulu, waktu anak-anak masih kecil, mas Rangga sampai cemburu karena Ratih lebih memilih digendong Papah? Hihihi ….”

Keduanya tertawa geli. Ratih senang sekali menginap di rumah Papah dan Mamah, mereka sangat memanjakannya. Kebalikan dengan Toni, dia lebih suka bermain dengan Bagas dan Yayo. Ketiganya akan bermain permainan anak laki-laki. Setiap sabtu malam Ratih kecil menginap di rumah Papah, dan Toni akan menginap di rumah Ayah.

Televisi layar lebar, sedang menayangkan acara National Geography. Tayangan berganti dengan acara jelajah alam indonesia.

“Lihat Mah, alam negeri kita memang cantik. Aku berencana eksplor Baturraden dan sekitarnya. Aku ingin membuka wisata yang tidak merusak alam. Hanya sedikit menatanya saja. Wisata olahraga!”

Baca Juga:  Park Sung Hoon Digeplak Pemilik Restoran akibat Bintangi 'Queen Of Tears'

“Maksudmu apa, Pah. Sekarang yang ada hanya membuat tempat tujuan wisata mangkrak dan merusak lingkungan. Di awal-awal saja pengunjung ramai dan kotor. Masyarakat kita masih jorok. Nggak sampai setahun menjadi sepi lalu tidak keurus. Nggak ada pemasukan!” gerutu Ninit.

“Iya, memang. Masalahnya, tanah yang ada milik penduduk. Dengan iming-iming uang, mereka menjual murah kepada investor. Kemudian dibangun hotel atau restoran dengan semaunya tanpa penataan yang baik dan profesional. Tebing-tebing rusak, sebagian mulai longsor. Sungai-sungai menjadi dangkal,” keluh Barman sambil mengembuskan napas dalam keluhan.

“Lalu Papah mau menata mereka?”

“Bukan itu maksudnya ….”

Tiba-tiba pintu masuk dari garasi terbuka. Toni pulang. Sudah tiga hari dia tidak pulang. Tanpa mengucap salam, dia mengempaskan pantat duduk di sofa tunggal dekat mamahnya.

“Pah, Mah, besok hari Sabtu Toni mohon Papah dan Mamah ke rumah Erlika ….”

“Siapa Erlika?” sambar Ninit dengan kening berkerut dalam.

“Tunanganku, Mah.”

“Kau bertunangan di belakang kami?” sahut Ninit dan Barman berbarengan dengan mata melebar.

“Mentang-mentang kau sudah dewasa dan menjadi CEO perusahaan keluarga? Lalu kau menyelingkuhi orang tuamu yang mewariskan perusahaan? Perusahaan yang susah payah dibangun kakekmu dan kubesarkan hingga sebesar sekarang?” tanya papahnya ngegas.

Diam-diam Ninit yang kaget, memukul-mukul dadanya yang berpacu liar seperti mau meloncat keluar. Wajahnya memerah, matanya mengembun, bibir pun bergetar. Tak sepatah kata mampu diucapkan.

“Bukan itu maksudku. Toni hanya takut kehilangan dia, makanya kuikat dengan tali pertunangan. Toni tetap memohon restu Papah dan Mamah.”

Setelah mengembuskan napas mengentak, “Mamah tau, kau buru-buru tunangan sebagai cara penolakanmu pada perjodohan yang Mamah atur. Bener, kan?” tuduh Ninit dengan terengah-engah. Dadanya sakit sekali.

“Mah, Toni mencintainya! Memang Toni akui Mah, hanya ini cara untuk membatalkan perjodohan itu!” katanya lugas.

Dengan mata terbelalak, bibirnya bergetar sedikit terbuka seolah ingin mengatakan sesuatu. Dadanya naik turun, napas pun terengah-engah. Butiran besar keringat dingin membasahi kening dan punggungnya. Wajah Ninit memucat. Dia berdesis lemah, hanya mampu mengucap lirih, “kau …,” lalu terguling tidak sadarkan diri.

“Maaah!” jerit kedua pria yang sangat mencintainya. Barman yang duduk di sampingnya segera memeluk tubuh istrinya. Toni berteriak-teriak histeris memanggil semua pekerja yang ada di rumah. Para pekerja segera berlarian masuk ke dalam rumah utama.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth
Nadia Vega Mengungkapkan Bahwa Dia dan Suami Bulenya Sudah Bercerai
Tonton Film Series Aku Tak Membenci Hujan Episode 1-2 dengan Spoiler dan Link
Fakta Mengejutkan yang Diungkapkan Talitha Curtis: Ibu Saya Wanita Malam
Sinopsis Drama Korea When The Phone Rings, Adaptasi dari Web Novel Terkenal
Respon Isa Zega Setelah Menonton Podcast Lucinta Luna & Deddy Corbuzier
Rekomendasi Film Horor yang Akan Menghantui Anda pada Desember 2024!
Biodata Fuji: Eksis Jadi Influencer, Adik Ipar Vanessa Angel!

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 20:20 WIB

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Selasa, 17 Desember 2024 - 20:03 WIB

Nadia Vega Mengungkapkan Bahwa Dia dan Suami Bulenya Sudah Bercerai

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:26 WIB

Tonton Film Series Aku Tak Membenci Hujan Episode 1-2 dengan Spoiler dan Link

Selasa, 17 Desember 2024 - 09:34 WIB

Fakta Mengejutkan yang Diungkapkan Talitha Curtis: Ibu Saya Wanita Malam

Jumat, 13 Desember 2024 - 23:28 WIB

Sinopsis Drama Korea When The Phone Rings, Adaptasi dari Web Novel Terkenal

Berita Terbaru

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Olahraga

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Selasa, 17 Des 2024 - 20:48 WIB

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Hiburan

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Selasa, 17 Des 2024 - 20:20 WIB

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Bencana

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Selasa, 17 Des 2024 - 14:47 WIB