Redaksiku.com – Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin membantu penuh Langkah yang ditempuh Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Puncak.
Hal itu disampaikan Bey sementara melaksanakan kunjungan kerja ke kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di Cibinong Kamis, 27 Juni 2024. “Jangan curiga untuk menegakkan aturan. Kami tetap membantu tindakan Pak Bupati dalam menegakkan aturan,” katanya.
Bey pun meminta Pemkab Bogor supaya tak curiga menindak indikasi pelanggaran keputusan terhadap objek wisata Kawasan Puncak yang sementara ini tengah dibangun oleh PT Jasa, yakni BUMD Provinsi Jawa Barat.
“Kemacetan di Puncak sudah berjalan sepanjang bertahun-tahun, bersama dengan keberanian Pj Bupati kini merasa terurai,” ucapnya. “Soal bantuan penerangan jalur umum, akan saya koordinasi bersama dengan ajaran dinas tentang untuk menindaklanjuti,” sambung Bey.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Relokasi ke Rest Area Gunung Mas Pemkab Bogor merasa melaksanakan penertiban terhadap PKL di kawasan wisata Puncak Senin, 24 Juni 2024. Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bogor, Anwar Anggar menyatakan pembongkaran itu dikerjakan pihaknya dibantu instansi lain.

“Dibagi dua tim, tim 1 dari Gantole hingga rest area. Tim 2 dari Simpang Taman Safari hingga rest area,” ujarnya. Sebelumnya, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Suryanto Putra menyatakan Pemkab Bogor sudah memberi sementara hingga 24 Juni 2024 kepada para PKL untuk membongkar lapak secara mandiri.
Pemkab Bogor, kata dia, terhitung sudah menerbitkan surat edaran kepada para PKL untuk membongkar lapak mereka. Nantinya, para PKL akan direlokasi ke rest tempat Gunung Mas. “Kami sesungguhnya bukan penertiban, tapi pemindahan.
Yang sudah enggak mau, baru kami tertibkan. Jadi jangan salahkan kami,” tuturnya. Di segi lain, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu berjanji akan menggratiskan biaya parkir di rest tempat Gunung Mas. Hal itu diinginkan dapat menarik minat para wisatawan untuk berkunjung.
“Sekarang tersedia portal parkir berbayar, tapi kami menginginkan gratiskan saja. Buka, biar seluruh dapat masuk ke sana,” ucapnya. Terkait itu, Asmawa sudah menginstruksikan BUMD PT Sayaga Wisata sebagai pengelola rest tempat Gunung Mas untuk menggratiskan biaya parkir dan retribusi bagi para pedagang.
“Mungkin untuk tiga bulan pertama retribusi tidak perlu ditarik, jikalau untuk sewa listrik dan air, itu kan digunakan oleh masing-masing ya, mangga udunan,” katanya.
Selain itu, dia terhitung mengusulkan supaya akses Wisata Agro Gunung Mas jadi terintegrasi bersama dengan rest area. Harapannya, supaya wisatawan yang masuk ke tempat wisata itu otomatis melewati para pedagang.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels