Redaksiku.com – Sedang ramai di media sosial tentang polusi udara di beberapa wilayah di Indonesia yang dikatakan memburuk.
Pendapat ini diperoleh dari data yang direkam oleh aplikasi-aplikasi index pengukur kualitas udara. Beberapa foto yang diunggah oleh warganet juga menunjukkan betapa berkabutnya udara di sekitar.
Terutama untuk Jakarta, yang beberapa kali dikategorikan sebagai titik dengan kualitas udara terburuk di dunia. Seperti IQAir yang sempat merilis Jakarta dengan kualitas udara secara terukur mencapai 164 secara akumulatif pada 8 Agustus 2023 kemarin. Konsentrasi debu halus atau PM 2,5 mencapai 16,5 kali lipat lebih tinggi dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Presiden Joko Widodo sampai angkat bicara pada Senin (7/8/2023) kemarin. Presiden mengatakan bahwa solusi dari polusi di Jakarta adalah memindahkan Ibu Kota Negara. ”Salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta sehingga sebagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun ia juga menambahkan solusi lainnya yakni memperbanyak moda transportasi massal. “Moda transportasi massal itu harus. MRT itu harus segera selesai di semua rute, LRT untuk semua rute selesai, kereta cepat itu moda-moda transportasi yang mengurangi, akan mengurangi polusi. Termasuk nantinya pemakaian mobil listrik, kenapa kita berikan dorongan, karena itu,” tutur Jokowi.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga menyinggung soal transportasi. Ia mengungkapkan bahwa jumlah kendaraan roda dua maupun empat terus bertambah berkali-kali lipat setiap tahun.
“Kalau data saya terima, 1,5 tahun terakhir kendaraan roda empat itu dari 4 juta jadi 6 juta loh sekarang. Begitu juga kendaraan roda dua 14 juta jadi 16 juta. Yang berpelat B, itu kan Jabodetabek dan hampir semua masuk Jakarta. Jadi memang beban Jakarta berat,” tuturnya Selasa (8/8/2023).
Tetapi permasalahan tersebut menurut Heru, tidak menjadikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lantas lepas tangan terhadap polusi. Untuk mengurangi emisi, Jakarta sedang menggencarkan penggunaan transportasi berbasis listrik.
Selain itu, Pemprov DKI juga terus menanam pohon untuk pencegahan polusi jangka panjang. Heru mengatakan tidak kurang dari 15 ribu pohon ditanam semasa ia menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Namun begitu, ia memandang bahwa masalah ini bukan hanya bagian dari satu pihak saja, melainkan harus berkolaborasi untuk menyelesaikannya. “Memang secara short time nggak bisa. Tapi pemda tak lepas tanggung jawab kami berusaha untuk itu. Harapan kami teman-teman Jabodebek saling bersinergi,” kata Heru.
Lalu bagaimana untuk orang yang sehari-hari mesti beraktivitas namun berhadapan dengan polusi? Dikutip dari Halodoc, kita bisa mencegahnya dengan beberapa cara. Yakni memakai masker ketika akan keluar rumah, menjauhi titik lokasi dengan polusi tinggi yang bisa kita ketahui dari aplikasi di ponsel, lalu sebisa mungkin menghindari olahraga di luar rumah saat polusi sedang tinggi.
Kita juga bisa menghemat penggunaan energi seperti listrik di rumah, memaksimalkan penggunaan transportasi umum, dan juga menggunakan penyaring udara atau air purifier di rumah.