“Pasien atas nama Farrellino Ulung Satya Amando sudah sadar!” serunya segera keluar dari bangsal.
“Nama tubuh ini panjang juga,” kataku, “tapi enggak apa-apa, setidaknya aku enggak perlu terperangkap dalam tubuh tua renta itu.”
Aku terkikik bersama dengan kepala-kepala yang menghiasi langit-langit rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Akhirnya, dendam kami terbalaskan.”