Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) telah mengalami periode koreksi yang panjang, namun dalam perdagangan terakhir, terjadi tanda-tanda pemulihan yang mengarah ke penguatan nilai saham. Pada hari Jumat (3/11/2023), saham ARTO berhasil ditutup dengan kenaikan signifikan sebesar Rp 190 (atau 11,8%) mencapai level Rp 1.800.
Saham dari bank digital pionir yang berbasis ekosistem ini bahkan melonjak hingga mencapai level Rp 1.900, naik sebanyak 18%. Peningkatan harga saham Bank Jago atau ARTO didorong oleh volume transaksi yang besar, yang mencapai nilai sebesar Rp 95,5 miliar, hampir tiga kali lipat dari nilai transaksi sehari sebelumnya. Investor asing juga terlibat dalam transaksi pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 4,5 miliar.
Peningkatan nilai saham ARTO terjadi setelah Bank Jago merilis laporan keuangan kuartal III-2023, serta kemajuan positif dari produk GoPay Tabungan by Jago, hasil kolaborasi dengan GoTo Financial, bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga akhir kuartal III-2023, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 50 miliar, menunjukkan pertumbuhan sebesar 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 23% (yoy), mencapai Rp 1,2 triliun. Dari sisi pendapatan fee, perusahaan yang sahamnya terdaftar dengan kode ARTO mengalami peningkatan sebesar 2,5 kali lipat menjadi Rp 136 miliar.
Peningkatan pendapatan dari bunga maupun pendapatan non-bunga ini mendorong pendapatan operasional ARTO hingga mencapai Rp 1,35 triliun, mengalami peningkatan sebesar 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun terjadi peningkatan beban operasional karena adanya program employee stock option (ESOP), namun beban biaya kredit ARTO berhasil ditekan sebesar 11%. Hal ini mengakibatkan laba sebelum pajak tumbuh sebesar 34%, mencapai Rp 70 miliar.
Seiring dengan kinerja yang solid, beberapa analis memberikan rekomendasi beli untuk saham ARTO. Sinarmas Sekuritas menempatkan rating beli dengan target harga Rp 1.840, mengaitkannya dengan kemitraan yang kuat dengan GOTO dan peluncuran produk baru, yaitu GoPay Tabungan by Jago, yang merupakan e-money GoPay dengan manfaat layanan bank.
Sementara itu, Mandiri Sekuritas menetapkan target harga saham ARTO sebesar Rp 2.000 dengan rekomendasi netral. Mereka mempertimbangkan kenaikan pendapatan bunga bersih ARTO menjadi Rp 1,88 triliun pada tahun ini, serta laba bersih sebesar Rp 141 miliar. Mereka juga memandang produk GoPay Tabungan by Jago sebagai penguat akses ARTO dalam menggarap pelanggan GOTO.
Di sisi lain, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ARTO dengan target harga Rp 2.800. Mereka memproyeksikan kenaikan laba bersih ARTO menjadi Rp 63 miliar pada tahun ini, dan diharapkan meningkat menjadi Rp 231 miliar pada 2024, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 16 miliar. Mereka juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan bunga bersih ARTO menjadi Rp 1,69 triliun pada 2023 dan melonjak menjadi Rp 2,13 triliun pada 2024, dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,35 triliun.
Bank Jago, yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Artos Indonesia, berdiri pada tahun 1992 di Solo, Jawa Tengah. Bank ini mengalami restrukturisasi dan perubahan kepemilikan serta nama menjadi Bank Jago pada tahun 2020. Bank ini fokus pada teknologi dan layanan digital, menjadi pionir bank digital di Indonesia. Kolaborasi dengan GoTo Financial untuk GoPay Tabungan by Jago, serta fokus pada inovasi, telah menguatkan posisinya. Dengan kinerja yang kuat, Bank Jago mengalami pertumbuhan laba dan pendapatan, menarik minat investor dan menerima rekomendasi positif dari analis saham.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini