Sejarah Bajingan, Kata Bermakna Positif yang Bergeser menjadi Umpatan

- Penulis

Senin, 19 Februari 2024 - 11:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejarah Bajingan, Kata Bermakna Positif yang Bergeser menjadi Umpatan

Sejarah Bajingan, Kata Bermakna Positif yang Bergeser menjadi Umpatan

Redaksiku.com – Kata ‘bajingan’ memang terasa kurang pas masuk di telinga.

Sejarah Bajingan, Kata Bermakna Positif yang Bergeser menjadi Umpatan
Sejarah Bajingan, Kata Bermakna Positif yang Bergeser menjadi Umpatan

Sebutan bajingan dalam kehidupan sehari-hari diartikan sebagai umpatan dan hinaan bagi orang lain, sehingga tidak heran bisa imemancing emosi negatef dari orang yang mendengarnya.

Seperti Rocky Gerung yang beberapa waktu belakangan melontarkan kritik kepada presiden dengan sebutan bajingan. Pernyataan itu menjadi kontroversi bahkan hingga Rocky dilaporkan ke pihak berwajib perkara penyebutan kata tersebut.

Namun tahukah, bajingan pada zaman dahulu malah sebetulnya memiliki arti yang baik?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejarah kata bajingan dapat dilacak hingga ke zaman Kerajaan Mataram Islam, di mana bajingan merupakan sebutan bagi para kusir gerobak sapi. Dikutip dari National Geographic, profesi ini sudah ada sejak awal abad ke-16 masehi.

Sapi adalah hewan yang disukai pada zaman Kerajaan Mataram, dan gerobak sapi berawal dari Kerajaan Mataram yang telah menganut ajaran islam. Selain mengantarkan manusia, bajingan juga bertugas mengangkut hasil panen masyarakat.

Karena itu bajingan menjadi profesi penting bagi mobilitas masyarakat saat itu. Sebab pada masa kolonial Hindia-Belanda, banyak masyarakat yang belum mampu memiliki mobil seperti pejabat Eropa.

Wilayah kerja para bajingan yakni di wilayah Mataram, yang meliputi Yogyakarta dan eks-Karesidenan Surakarta. Pascakemerdekaan hingga hari ini, para bajingan masih terus bertahan serta memiliki paguyubannya sendiri.

Kata bajingan sendiri diartikan positif pada saat itu. Desanti Arumingtyas Dyanningrat dalam bukunya yang berjudul Perancangan Buku Nilai Sejarah Dan Filosofi Mataram Islam Pada Gerobak Sapi menuliskan bahwa dalam kultur budaya Jawa kusir gerobak sapi disebut ‘bajingan’, singkatan dari bagusing jiwo angen-angening pangeran.

Baca Juga:  Burung Garuda Jadi Simbol Kesultanan Majapahit

“Artinya orang baik yang dicintai Tuhan,” tulis Desanti.

“Mulianya, pada saat perjuangan kemerdekaan, bajingan jadi salah satu opsi dalam perang geilya untuk persembunyian para pejuang dibalik rumput dan hasil panen dalam gerobaknya,” kata dia.

Lantas, mengapa dan sejak kapan bajingan bergeser menjadi kata yang memiliki arti negatif?

Pergeseran ini pernah diungkap Dito Ardhi Firmansyah dari Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2018 yang membahas soal makna bajingan dalam skripsi berjudul “Konstruksi Makna Kata Bajingan. (Studi Etnografi Perubahan Makna Kata Bajingan dalam Komunitas Kusir Gerobak Sapi di Bantul Yogyakarta)”.

Dalam skripsi tersebut, ia mewawancarai seorang anggota komunitas bajingan yang masih eksis dan anggota tersebut memberikan analisis bahwa ada makna mencemooh yang melatar belakangi pergeseran kata bajingan.

“Latar belakang pergeseran makna kata bajingan itu menurut saya karena cara pengucapannya saja yang diucapkan secara keras dan penuh emosi. Dan biasanya kata bajingan ini diucapkan karena sebagai suatu simbol makna kalau sopir gerobak sapi itu adalah orang yang kasar, menakutkan, dan tidak beradab makanya itu penyebutannya adalah kata bajingan itu,” demikian isi skripsi Dito dilansir dari Kumparan.

Sementara waktunya sendiri tidak pasti. Namun Multatuli dalam magnum opusnya yang berjudul Max Haveelar terbitan tahun 1860, tercatat sudah menggunakan kata ini sebagai kata yang negatif.

“Nak, jika mereka memberitahumu bahwa aku adalah bajingan yang tidak memiliki keberanian melakukan keadilan, bahwa banyak ibu yang meninggal karena kesalahanku…” tulis Multatuli.

Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Hari Sejarah Nasional 14 Desember 2024, Hari Dimulainya Seminar Sejarah Nasional
20 Ucapan Selamat untuk Hari Anti korupsi Sedunia 2024 yang Inspiratif
Logo dan Tema Hari Ulang Tahun ke-53 KORPRI pada 29 November 2024
Tema dan Sejarah Hari Guru Nasional 2024
Upacara Hari Sumpah Pemuda 2024 Ke-96 mengusung tema “Maju Bersama Indonesia Raya”
Sejarah Hari Santri 22 Oktober Hari ini dan Arti Logo Tahun 2024
Gedung Bappenas Konon Markas Freemason?
Freemason di Indonesia Dianggap Kontroversi

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 08:38 WIB

Hari Sejarah Nasional 14 Desember 2024, Hari Dimulainya Seminar Sejarah Nasional

Senin, 9 Desember 2024 - 11:52 WIB

20 Ucapan Selamat untuk Hari Anti korupsi Sedunia 2024 yang Inspiratif

Kamis, 28 November 2024 - 22:44 WIB

Logo dan Tema Hari Ulang Tahun ke-53 KORPRI pada 29 November 2024

Sabtu, 23 November 2024 - 09:28 WIB

Tema dan Sejarah Hari Guru Nasional 2024

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 08:36 WIB

Upacara Hari Sumpah Pemuda 2024 Ke-96 mengusung tema “Maju Bersama Indonesia Raya”

Berita Terbaru

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Olahraga

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Selasa, 17 Des 2024 - 20:48 WIB

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Hiburan

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Selasa, 17 Des 2024 - 20:20 WIB

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Bencana

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Selasa, 17 Des 2024 - 14:47 WIB