Redaksiku.com – Video yang viral di media sosial memperlihatkan aksi bullying terjadi di SMP 3 Gowa, Sulawesi Selatan.
Dalam video tersebut terlihat seorang pelajar dipukuli dan diinjak-injak oleh sekelompok pelajar berseragam biru putih dan bertopi.
Aksi brutal tersebut dilakukan di depan teman-temannya tanpa ada yang berusaha mengintervensi.
Kepanikan pun terjadi ketika korban kehilangan kesadaran dan beberapa siswa berusaha membangunkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Plt Direktur Humas Polres Gowa Ipda Udin Sibadu membenarkan video tersebut. Dia mengatakan, pelecehan itu terjadi dua minggu lalu dan diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah.
“Iya, ini kejadiannya dua minggu lalu dan dimediasi oleh pihak sekolah,”
Ia menambahkan, belum ada laporan resmi yang disampaikan ke Polres Gowa karena pihak sekolah, termasuk guru bimbingan dan konseling (BK), sudah menyelesaikan masalah tersebut.
“Sekolah juga memberikan pendidikan dan konseling untuk mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari,” ujarnya.
Udin mengatakan, pelecehan terjadi karena adanya kesalahpahaman antar siswa.
Dia berkata: “Masalah ini sedang diselesaikan oleh sekolah. Wajar jika anak-anak mengalami kesalahpahaman.” Kepala Sekolah Ma’ruf memberikan penjelasan gamblang soal pelecehan siswa yang terjadi di sekolahnya.

Dijelaskannya, korban dalam keadaan tidak meninggal dan tidak sadarkan diri setelah diserang siswa lain.
“Ada informasi korban meninggal dunia, namun hal tersebut tidak benar. Korban masih aktif bersekolah dan dirawat oleh pihak sekolah,” jelasnya.
Menurut dia, aksi bullying yang tersebar di media sosial bisa dijadikan pembelajaran agar tidak terulang kembali di mana pun. “Kami berharap ini menjadi pengalaman dan pembelajaran dalam dunia pendidikan, sehingga kualitas pendidikan di Gowa dapat terus meningkat,” ujarnya.
Sebanyak 6 orang saksi diwawancarai, mulai dari korban, kepala sekolah, guru pembimbing, dan VCR.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, laporan korban akan ditangani sesuai undang-undang yang ada.
“Karena korban dan pelakunya adalah anak-anak, maka penanganan kasus ini mendapat dukungan khusus dari Polres PPA Gowa dan Dinas PPPA Gowa,” ujarnya.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyerukan peningkatan pengawasan di sekolah untuk menghindari situasi serupa. “Kami juga berharap keluarga korban dapat memberikan dukungan di rumah agar para siswa mendapat bimbingan yang baik, tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan rumah,” kata Adnan Purichta Ichsan.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channels