Redaksiku.com – Teks khutbah Jumat kali ini berbentuk singkat akan mengupas seputar perayaan Natal dan menjelang penyambutan Tahun Baru Masehi.
Tema perayaan Natal dan Tahun Baru Masehi jadi bagian mutlak untuk dibahas dalam materi teks khutbah Jumat untuk pelaksanaan shalat Jumat, 20 Desember 2024. Teks khutbah Jumat bahwasanya punya kandungan pembahasan khusus disampaikan dalam sesi ceramah sebelum melaksanakan shalat Jumat.
Khatib biasanya menyampaikan materi bernuansa ajakan, nasihat sampai peringatan kepada para jemaah agar selamanya bertakwa kepada Allah SWT lewat teks khutbah Jumat sesi ceramah.
Surat Al A’raf Ayat 204 jadi dalil Al Quran terkait ajakan menyimak khutbah Jumat, Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya: “Jika dibacakan (Al Quran & khutbah Jumat), dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar anda dirahmati.” (QS. Al A’raf, 7:204)
Sebagai keperluan rutin untuk shalat Jumat, Redaksiku akan membagikan bahan materi teks khutbah Jumat singkat yang dikutip dari laman formal Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (19/12/2024).
Adapun tema lengkap teks khutbah Jumat ini berjudul “6 Dampak Orang Islam Merayakan Natal dan Tahun Baru Masehi” sebagai berikut:
Teks Khutbah Jumat Singkat Tema 6 Dampak Orang Islam Merayakan Natal dan Tahun Baru Masehi
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Sidang Jumat yang diberkahi dan dirahmati oleh Allah SWT Pertama-tama, khatib seperti biasanya menginginkan menyampaikan seruan kepada jemaah sekalian selamanya mengucap rasa syukur dan menambah keimanan kepada Allah SWT yang sudah beri tambahan rahmat, rezeki dan karunia-Nya kepada kami semua.
Marilah juga kami melantunkan sholawat sebagaimana bentuk pujian dan salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sudah berjuang untuk menyampaikan kebenaran dan menyelamatkan umat manusia terhindar dari kezaliman.
Kaum muslimin yang dibahagiakan oleh Allah SWT Seperti biasanya umat Kristiani akan memeriahkan sekaligus merayakan hari Natal tiap-tiap 25 Desember. Tanggal selanjutnya jadi dedikasi umat Nasrani untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus.
Bahwasanya umat Kristiani sangat percaya Yesus Kristus merupakan anak Tuhan sudah jadi pemantik ada hari Natal 25 Desember mendatang.
Kemudian, tiap-tiap manusia dari segala penjuru dunia akan antusias memeriahkan selagi memasuki Tahun Baru Masehi yang jarak perayaannya terlalu dekat dengan hari Natal, meski hal ini masih miliki hubungan satu serupa lain.
Sebagai orang Islam, kami selamanya sadar betapa pentingnya sebagian sikap yang kudu dijalankan dalam menyambut hari Natal dan Tahun Baru Masehi. Ada sebagian hal hari Natal dan Tahun Baru Masehi jadi pembahasan serius dalam agama Islam agar umat Nabi Muhammad SAW tidak terjebak kekeliruan.
Pasalnya, selagi ini masih banyak orang Islam turut andil dan merayakan dua momentum terbesar selanjutnya tiap-tiap tahunnya. Ada yang turut beri tambahan ucapan selamat Natal dan partisipasi dalam perayaan Tahun Baru Masehi.
Dalam agama Islam, memang orang mukmin tidak kudu menyemarakkan hari raya yang dimiliki oleh umat agama lain. Meski hal itu menyatakan sekadar ucapan selamat Natal juga jadi sorotan pembahasan kali ini.
Khatib akan mengingatkan sabda yang diberikan oleh sahabat Rasulullah SAW, Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu, seperti ini bunyinya: اِجْتَنِبُوْا أَعْدَاءَ اللهِ فِي أَعْيَادِهِمْ Artinya: “Jauhilah musuh-musuh Allah di perayaan mereka.
” (Ahkam Ahl Adz-Dzimmah) Sebenarnya orang Islam turut beri tambahan ucapan selamat Natal sebagai tanda apresiasi sekaligus menghargai kepercayaan umat agama lain.
Meski mereka miliki akidah yang bertentangan dengan agama Islam. Orang Islam yang mengucapkan selamat Natal seakan-akan ada bentuk dukungan dari mereka tentang anak Tuhan adalah sosok Nabi Isa AS. Orang yang menopang kepercayaan agama lain sudah diperingatkan lewat Surat Maryam Ayat 88-90, Allah SWT berfirman:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا ۗ, لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْـًٔا اِدًّا ۙ, تَكَادُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْاَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا ۙ
Penulis : Redaksiku
Editor : Redaksiku
Sumber Berita : Redaksiku
Halaman : 1 2 Selanjutnya