Pasien Lawrence Faucette di Amerika Serikat sedang menjalani perjuangan panjang untuk pulih setelah menerima cangkok jantung dari seekor babi. Sudah satu bulan sejak operasi eksperimental ini dilakukan, dan hasilnya sangat diawasi oleh komunitas medis dan publik pada umumnya.
Mengatasi Tantangan Kesehatan Besar
Awalnya, Lawrence Faucette tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan cangkok jantung tradisional karena masalah kesehatan lain yang dihadapinya. Inilah mengapa tim medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland mengajukan tawaran untuk menjalani operasi eksperimental ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Operasi pencangkokan jantung babi ke manusia bukanlah hal baru bagi tim medis Universitas Maryland. Pada tahun sebelumnya, mereka telah melakukan operasi serupa, dengan perubahan genetika pada babi yang digunakan sebagai donor. Pria bernama David Bennet adalah penerima pertama dari operasi ini. Sayangnya, jantung yang dicangkokkan gagal setelah hanya dua bulan. Keberhasilan operasi pertama membawa banyak pembelajaran yang diperlukan sebelum mencoba lagi. Salah satu aspek yang diperbaiki adalah pengujian virus dengan lebih teliti.
Perjuangan Panjang Xenotransplantasi
Xenotransplantasi, atau transplantasi organ hewan ke manusia, telah menjadi tantangan selama bertahun-tahun. Salah satu masalah terbesar adalah sistem kekebalan tubuh manusia yang cepat menghancurkan organ-organ yang berasal dari hewan. Kini, para ilmuwan mencoba pendekatan yang berbeda dengan menggunakan babi yang telah mengalami perubahan genetika agar organ-organ mereka menjadi lebih mirip dengan milik manusia.
Keberhasilan dan Harapan
Dalam pemantauan terbaru, dokter yang merawat Lawrence Faucette mengamati bahwa jantung babi yang di-transplantasikan tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan. “Jantungnya bekerja dengan sendirinya,” kata Dr. Mohammad Mohiuddin, kepala tim xenotransplantasi jantung di Maryland.
Menurut juru bicara rumah sakit, Lawrence Faucette sudah dapat berdiri, dan terapis fisik sedang membantu meningkatkan kekuatan yang diperlukan untuk berjalan.
Kebanyakan ilmuwan berharap bahwa suatu hari nanti, xenotransplantasi bisa menjadi solusi untuk masalah kurangnya donor organ manusia. Saat ini, lebih dari 100 ribu orang berada dalam daftar tunggu transplantasi organ, dengan mayoritas dari mereka yang membutuhkan ginjal. Ribuan orang lainnya meninggal saat menunggu giliran.
Meskipun demikian, proses xenotransplantasi tetap memiliki tantangan yang harus diatasi. Sejumlah kecil tim ilmuwan telah melakukan uji coba menggunakan ginjal dan jantung babi pada monyet serta tubuh manusia yang telah meninggal, dengan harapan bahwa mereka akan dapat mengumpulkan data yang cukup untuk mendukung studi resmi xenotransplantasi yang diakui oleh Badan Administrasi Makanan dan Obat AS (Food and Drug Administration/FDA).
Harapan di Masa Depan
Terobosan medis ini adalah langkah penting dalam dunia xenotransplantasi. Jika sukses, ini dapat membuka pintu bagi solusi lebih banyak dalam transplantasi organ, mengatasi masalah kekurangan donor yang sudah lama menjadi permasalahan kritis dalam dunia medis. Dengan pengembangan lebih lanjut dan penelitian yang mendalam, kita dapat berharap bahwa xenotransplantasi akan menjadi pilihan yang lebih umum untuk pasien yang membutuhkan organ transplantasi. Hal ini bisa mengubah hidup ribuan orang yang saat ini berjuang untuk mendapatkan akses ke perawatan medis yang mereka butuhkan.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini