Viral Kasus Bullying di SMA Binus Simprug, Simak Kronologi dan Fakta Terbaru

- Penulis

Kamis, 19 September 2024 - 21:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi bullying di SMA Binus Simprug. Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Ilustrasi bullying di SMA Binus Simprug. Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Kasus dugaan perundungan yang melibatkan seorang siswa di SMA Binus Simprug baru-baru ini menarik perhatian publik.

Korban, yang diidentifikasi dengan inisial RE, mengungkapkan melalui media sosial akun X @kegblgunfaedh bahwa dirinya mengalami berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan dari sejumlah pelajar di sekolah tersebut.

Kasus ini semakin menjadi sorotan karena adanya dugaan keterlibatan pelajar yang berasal dari keluarga berpengaruh.

Ilustrasi bullying di SMA Binus Simprug. Foto: Pexels/Mikhail Nilov
Viral Kasus Bullying di SMA Binus Simprug, Simak Kronologi dan Fakta Terbaru

Kronologi Perundungan di SMA Binus Simprug

Menurut RE, perundungan dimulai sejak hari pertama ia bergabung dengan SMA Binus Simprug.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Korban menceritakan bahwa ia telah mengalami perlakuan yang sangat menyakitkan, baik secara fisik maupun emosional, dari sekitar 30 pelajar.

“Pada hari pertama saya di sekolah, saya mengalami pelecehan seksual, di mana area tubuh saya disentuh secara tidak pantas oleh pelaku. Selain itu, saya juga sering mendapatkan ejekan dengan sebutan yang merendahkan dan dianggap tidak berdaya,” jelas RE dalam unggahannya.

RE mengungkapkan bahwa perundungan ini dilakukan oleh sekelompok pelajar yang dipimpin oleh seorang kepala geng.

Geng ini mengarahkan RE ke berbagai lokasi di sekolah, termasuk ke toilet, di mana kekerasan fisik terjadi.

“Mereka tampaknya merasa sangat superior dan tidak merasa ada batasan dalam tindakan mereka. Perundungan yang saya alami sangat berat dan menyakitkan,” tambah RE.

Korban menyebutkan bahwa tindakan ini melibatkan sekitar 30 pelajar, dengan intensitas perundungan yang meningkat seiring waktu.

Pengacara RE, Sunan Kalijaga, menjelaskan bahwa pernyataan mengenai keterlibatan anak-anak pejabat berasal dari korban.

“Pernyataan ini kami peroleh dari wawancara awal dengan korban sebelum kami mengambil kasusnya. Kami akan menunggu hasil penyidikan untuk mengonfirmasi kebenaran pernyataan tersebut,” kata Kalijaga.

Ia menambahkan bahwa proses hukum akan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam perundungan ini.

Proses Penyidikan dan Tindakan Kepolisian

Polres Metro Jakarta Selatan telah membawa kasus ini ke tahap penyidikan.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah memeriksa 18 saksi dan akan terus melanjutkan penyidikan untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut.

Baca Juga:  RBB BUMN 2025 Jadi Buruan Para Pencari Kerja: Ini Jadwal dan Tahapan Seleksinya!

“Kami memastikan bahwa proses penyidikan ini bebas dari intervensi pihak manapun. Semua saksi telah diperiksa, dan kami akan terus melanjutkan penyidikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” jelas Nurma Dewi.

Nurma Dewi juga menambahkan bahwa pemeriksaan saksi mungkin akan dilakukan kembali jika diperlukan.

“Kami telah memeriksa 18 saksi sejauh ini, dan jika diperlukan, mereka akan dipanggil lagi untuk memberikan keterangan tambahan. Kami ingin memastikan bahwa semua informasi relevan terkumpul untuk proses hukum yang adil,” ujarnya.

Dalam perkembangan terbaru, Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan empat siswa sebagai terlapor dalam kasus ini.

Keempat siswa tersebut masing-masing berinisial KU, RA, KY, dan CA.

“Kasus ini telah naik ke tahap penyidikan sejak awal minggu ini. Kami telah melakukan gelar perkara dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada untuk menentukan langkah selanjutnya,” kata Nurma Dewi.

Meskipun kasus ini telah berada di tahap penyidikan, hingga saat ini belum ada tersangka resmi yang ditetapkan.

Pihak kepolisian, melalui Polres Metro Jakarta Selatan, telah mengambil langkah-langkah tegas dalam menangani kasus perundungan yang menimpa RE di SMA Binus Simprug.

Upaya ini mencerminkan keseriusan dalam menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi korban serta mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kasus perundungan yang dialami oleh RE di SMA Binus Simprug merupakan pengingat penting akan perlunya penanganan serius terhadap kekerasan di lingkungan pendidikan.

Pengalaman tragis yang dialami RE menunjukkan dampak mendalam dari tindakan kekerasan dan pelecehan, serta bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional seorang siswa.

Dengan adanya laporan ini, diharapkan semua pihak terkait dapat lebih waspada dan aktif dalam mencegah serta menangani perundungan di sekolah.

Proses hukum yang sedang berjalan di Polres Metro Jakarta Selatan menjadi tahap krusial untuk menegakkan keadilan.

Penting bagi pihak berwenang untuk menjalankan penyidikan dengan transparan dan objektif, memastikan bahwa semua bukti diperiksa dan semua pihak yang terlibat mendapatkan penilaian yang adil.

Keadilan untuk RE bukan hanya soal menuntut pertanggungjawaban pelaku, tetapi juga tentang memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban dan korban lainnya di masa depan.***

Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rumah di Pandeglang yang Tertimpa Pohon Durian Mendapat Bantuan Peralatan Bayi
Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut
Heboh! Maling terjepit di atas warung hingga lemas dan tidak dapat bergerak
Viral! Poster Timnas Badminton Indonesia-Malaysia Dibandingkan, Netizen Salfok
Anak-anak di daerah pedalaman Kalimantan Timur mengirimkan video ke Presiden Prabowo yang mengeluh tentang jalan yang rusak selama bertahun-tahun
Aksi premanisme di Bandung menjadi viral: Driver Diminta Uang Parkir Rp200 Ribu dan Diancam Mobilnya Dibaretin
Pengacara Kalangan Artis Hotma Sitompoel Meninggal Dunia
DJ Nathalie Holscher “Mandi Uang”, Bupati Sidrap: Tindak Tegas!

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 16:15 WIB

Rumah di Pandeglang yang Tertimpa Pohon Durian Mendapat Bantuan Peralatan Bayi

Kamis, 17 April 2025 - 15:46 WIB

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 15:17 WIB

Heboh! Maling terjepit di atas warung hingga lemas dan tidak dapat bergerak

Kamis, 17 April 2025 - 13:40 WIB

Anak-anak di daerah pedalaman Kalimantan Timur mengirimkan video ke Presiden Prabowo yang mengeluh tentang jalan yang rusak selama bertahun-tahun

Rabu, 16 April 2025 - 16:37 WIB

Aksi premanisme di Bandung menjadi viral: Driver Diminta Uang Parkir Rp200 Ribu dan Diancam Mobilnya Dibaretin

Berita Terbaru

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Viral

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Kamis, 17 Apr 2025 - 15:46 WIB

Apa Saja Komponen Utama Mobil EV? Ini Penjelasannya

Otomotif

Apa Saja Komponen Utama Mobil EV? Ini Penjelasannya

Kamis, 17 Apr 2025 - 15:07 WIB