Redaksiku.com – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menopang ketentuan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem A. Makarim yang menunjukkan bahwa pramuka tidak kembali menjadi ekstrakurikuler harus di sekolah.
Wapres menilai ketentuan berdampak positif lantaran pramuka waktu ini menjadi ekstrakurikuler pilihan, di mana nantinya yang bakal masuk pramuka cocok minat dari siswa masing-masing.
Wapres berdasarkan keterangan dari Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden menunjukkan bahwa hal selanjutnya hendaknya tidak dipermasalahkan. Sebab, keputusan menteri selanjutnya tidak mencabut pramuka dari bagian pembelajaran pada peserta didik, melainkan menambahkan opsi pilihan untuk menjalankannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebenarnya Permendikbud itu tidak meremehkan itu (pramuka) tetapi menggeser. Yang tadi posisinya wajib, menjadi pilihan cocok ekstrakurikuler. Menurut saya itu bagus. Sebab nanti tidak seperti kemarin, bila senang tidak senang lantas dia dipaksa semua. Dengan pilihan itu, yang masuk pramuka dia terlalu punyai tekad keinginan. Itu bakal lebih baik lagi,” ujar Wapres usai terhubung “Banten Halal Festival Ramadhan: Dari Banten untuk Dunia” di Menara Syariah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa.
Keputusan selanjutnya tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah yang dikeluarkan pada 25 Maret 2024.
Wapres mengedepankan pramuka senantiasa menjadi bagian dari pembelajaran siswa gara-gara punyai nilai penting lantaran di dalam pramuka terdapat pelajaran tentang patriotisme dan integritas individu sebagai warga negara yang harus dipupuk sejak dini.
“Kita semua pendapatnya serupa bahwa pramuka itu penting. Itu untuk menambahkan pendidikan kepada siswa-siswa kita. Saya kira banyak faedah dalam rangka menambahkan integritas sebagai warga negara, persiapan mental. Kita semua menyatakan bahwa pramuka penting,” tuturnya.
Ke depan, Wapres pun berharap agar penduduk maupun pihak berkaitan di bidang pendidikan sanggup bersama bijak menyikapi pergantian ini agar pro dan kontra yang berlangsung di penduduk tidak berkesinambungan dan menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
“Menurut saya, itu tidak menjadi masalah. Menurut saya ya. Karena itu tidak ditiadakan, tetapi diberikan kepada yang punyai minat ekstrakurikuler. Kan banyak (ekstrakurikuler), menjadi semua boleh memilih apa yang menurut seleranya lebih cocok keinginan hatinya,” ujarnya.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini